Optika.id, Sidoarjo - Ratusan Nelayan dan Petani Tambak ikan dan udang di Kecamatan Jabon, Sidoarjo, mengeluhkan betapa sulitnya mencari pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Hal ini merupakan dampak dari pembatasan pembelian BBM jenis solar oleh pemerintah.
Salah satu petani tambak di desa Kalisogo, Abdul Kadir menyebutkan, sudah sepekan terakhir dirinya dan petani tambak lainnya kesulitan mendapatkan solar untuk mesin pompa air miliknya. Bahkan dirinya harus menunda panen ikan karena belum menemukan pasokan solar
Baca Juga: Mulai 1 Juli, Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar Dulu
"Biasanya normalnya sekali panen bisa langsung selesai, karena ini solarnya sulit jadi harus dikit-dikit panennya," ujarnya kepada Optika.id, Kamis (6/10/2022).
Menurut Kadir, akibat tertundanya panen ini menyebabkan ongkos pakan ikan terus membengkak. Biaya operasional dan tenaga kerja juga membengkak dua kali lipat. Hingga kemungkinan terburuknya, dirinya bisa gagal panen jika tak kunjung menemukan pasokan solar.
"Kalau gini kan saya rugi di (biaya) pakan, bayar orangnya, tapi harga jualnya tetapkan saya rugi. Kadang juga kalau gak dipanen ukuran ikan terlalu besar, juga ada yang gak mau ambil karena kebesaran (ukuran ikan). Serba salah kita," imbuhnya.
Sementara itu, Salah nelayan bernama Umar sanusi. Warga Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Ia sengaja menyandarkan perahunya bersama para nelayan lainya. Mereka menunggu pasokan BBM jenis solar supaya mereka bisa beraktivitas lagi.
"Di Desa Gisik Cemandi ada 400 nelayan yang aktivitasnya terganggu sejak dua minggu terakhir. Ini merupakan dampak pembelian solar yang dibatasi pemerintah. Kalaupun ada itu pun harganya mahal dan di dapat dari pengecer," ucap Umar.
Baca Juga: Polda Jatim Bongkar Kasus Penimbunan Solar Bersubsidi, Truk dan Pikap Dimodifikasi
Hal itu dibenarkan, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sidoarjo, M. Badrus Syarifuddin menyoroti Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa daerah termasuk kabupaten Sidoarjo membuat nelayan banyak yang tidak mencari ikan di laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Langkanya BBM jenis solar berdampak pada ekonomi nelayan, mengingat jumlah nelayan di Sidoarjo termasuk besar, sekitar 1.327 orang. Terkadang, jika tangkapan sepi, nelayan yang berharap dapat untung malah buntung (rugi) dikarenakan mahalnya harga solar," ujarnya.
Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada nasib petani tambak dan nelayan. Salah satunya dengan mendorong pembangunan SPBU jenis solar khusus nelayan dan petani tambak.
"Para nelayan juga berharap di wilayah nelayan dibangun SPBU khusus menjual BBM jenis solar subsidi, mengingat operasional sekali berangkat ke laut sangat tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Rugikan Konsumen Soal Minyak Goreng-Solar, YLPK-RI Siap Gugat Pemerintah
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi