Tekan Stunting dan Anemia, Pemkot Surabaya Sosialisasikan TTD ke Remaja Putri

author angga kurnia putra

- Pewarta

Jumat, 28 Okt 2022 01:47 WIB

Tekan Stunting dan Anemia, Pemkot Surabaya Sosialisasikan TTD ke Remaja Putri

i

medium_SMPN_26_surabaya

Optika.id-Dinas Kesehatan Kota Surabaya gencar melakukan sosialisasi kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) guna menekan kasus stunting dan anemia di kalangan remaja putri di Kota Pahlawan, Jatim.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Kamis, mengatakan, dalam pelaksanaan Kegiatan Nasional Aksi Bergizi berupa sosialisasi kepatuhan konsumsi TTD ini diharapkan dapat mencegah terjadinya anemia.

Baca Juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?

"Serta, meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya TTD, olahraga atau aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang. Sebab, remaja putri yang sehat dan bebas anemia, kelak di kemudian hari akan siap memiliki keturunan yang sehat dan menjadi generasi bebas stunting," kata Nanik, Kamis (27/10/2022).

Nanik menjelaskan, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.

Bahkan, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan, anemia pada anak usia 5-14 tahun mencapai 26,8 persen dan usia 15-24 tahun sebesar 32 persen. Artinya, sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.

"Pemberian TTD pada remaja putri 1 tablet per minggu sepanjang tahun atau kebutuhan TTD : 52 tablet/tahun/remaja putri. Dimana TTD diberikan secara blanket approach atau TTD diminum tanpa melihat kadar hemoglobin atau status anemianya. Harapannya ke depan dapat dilakukan rutin dengan berkolaborasi lintas sektor," kata dia.

Baca Juga: Jelang Pendaftaran Pilgub Jatim, Pasangan Khofifah-Emil Belum Ada Penantang!

Nanik mengatakan sekolah yang telah menggelar pelaksanaan Kegiatan Nasional Aksi Bergizi berupa sosialisasi kepatuhan konsumsi TTD yakni MTs Negeri 1 Surabaya dan SMP Negeri 26 Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia, kedua lokasi tersebut dipilih karena para guru di sana telah dilatih oleh Kemenkes RI dan Unicef yang bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terkait aksi bergizi.

"Selain itu juga rekomendasi dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dan Kemenag," kata dia.

Baca Juga: Awal Agustus, PDIP Jatim Akan Umumkan Sosok yang Diusung untuk Pilgub Jatim!

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU