Optika.id - Peneliti Senior dari Populi Center, Usep S Ahyar memprediksi pertarungan pada Pemilu 2024 berlangsung sangat ketat. Oleh karena itu dia memperingati agar partai politik harus berhati-hati dalam memilih calon wakil presiden (cawapres) dalam pesta demokrasi elektoral lima tahunan itu.
Dia menyebut jika cawapres yang bakal diusung harus bisa melengkapi calon presiden (capres) nya.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Pilkada Bukan Pesta Rakyat, tapi Pesta Elite Parpol
"Ya diusahakan tidak berasal dari ceruk pemilih yang sama. Misalnya Pak Anies sekarang unggul di Jawa bagian Barat, DKI, sama Banten," kata Usep kepada Optika.id, Jumat (29/10/2022).
Begitu juga hal yang sama dengan nasib Ganjar Pranowo apabila PDIP mengusungnya. Ganjar diharuskan untuk mencari wakil presiden yang setara dan melengkapi dirinya.
"Pak Ganjar dalam hal ini Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, wilayah timur unggul, nah harus bisa melengkapi misalnya tokoh-tokoh yang ada di Jawa Barat yang misalnya menjadi vote gather di Jawa Barat," ujarnya.
Baca Juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tak Bersama Anies, Bukan Elektoral Penentu Utama
Sementara itu, dalam kasus yang lain dia melihat potensi antara Prabowo dan Anies Baswedan. Menurutnya, para pemilih Prabowo konstituennya berhimpitan dengan Anies. Maka dari itu, mereka perlu saling berhati-hati dan partainya pun harus berhati-hati untuk memutuskan koalisi dengan partai mana. Sehingga, menurutnya agak berat jika partai tidak berkoalisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kalau sendirian saya kira anak berat. Walau PDIP bisa secara formal, dia sendirian mengusung calon yang diharapkan masyarakat, kalau sendiri agak berat juga kalau tidak berkoalisi dengan yang lain. Apalagi kalau melihat lawan-lawannya yang selama ini muncul," tuturnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi