Perusahaan Jerman Akan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia

author Seno

- Pewarta

Senin, 11 Okt 2021 11:34 WIB

Perusahaan Jerman Akan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia

i

images - 2021-10-11T113103.040

Optika, Jakarta - Perusahaan dan produsen kimia terbesar di dunia asal Jerman, BASF bakal membangun pabrik bahan baku baterai mobil listrik di Indonesia. Itu dikatakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dari hasil pertemuan langsung dengan BASF.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti minat investasi BASF di bidang industri smelter/pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

"Kami akan dukung penuh rencana investasi BASF ini. Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus. Kita akan kawal terus sampai beres," kata Bahlil melalui keterangan tertulis, Senin (11/10/2021).

Dijelaskannya, BASF rencananya bekerja sama dengan Eramet, perusahaan pertambangan asal Perancis. Keduanya akan melakukan kerja sama investasi kompleks pengolahan nikel-kobalt untuk keperluan pengembangan kendaraan listrik. Proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Base Metal Refinery (BMR).

Pabrik HPAL akan dibangun di Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan kapasitas produksi sekitar 42.000 metrik ton nikel/tahun dan sekitar 5.000 metrik ton kobalt/tahun.

Bahlil melanjutkan, rencana investasi BASF sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia dalam mewujudkan hilirisasi industri. Dalam hal ini, dia meminta agar investasi BASF tidak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel, namun hingga produk akhir berupa komponen baterai listrik.

Anggota Board of Executive Director BASF, Markus Kamieth mengharapkan Kementerian Investasi/BKPM dapat mendorong kawasan industri independen dalam penyediaan listrik secara proporsional yang berasal dari energi terbarukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, total realisasi investasi Jerman di Indonesia dari tahun 2016-triwulan II 2021 mencapai US$ 1.143 juta, menempati posisi ke-16 di antara asal negara investasi lainnya.

Bahlil sebelumnya mengatakan pabrik baterai mobil listrik yang digarap Indonesia bersama perusahaan China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) rencananya dibangun tahun ini, menyusul pabrik garapan PT HKML Battery Indonesia yang sudah lebih dulu groundbreaking pada Rabu (15/9/2021).

"Sementara CATL kita lagi dalam proses, doakan, Insyaallah tahun tahun ini juga sudah bisa kita memulai groundbreaking-nya," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/9/2021).

CATL berinvestasi di Indonesia senilai US$ 5,1 miliar atau setara Rp 72,4 triliun (kurs Rp 14.200). Perusahaan tersebut sudah menandatangani kontrak dengan Indonesia yang berdasarkan catatan, sudah dilakukan pada akhir 2020. (Zal)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU