Tahniah Untuk Dato Seri Anwar Ibrahim

author Seno

- Pewarta

Jumat, 25 Nov 2022 00:00 WIB

Tahniah Untuk Dato Seri Anwar Ibrahim

i

Screenshot_20221124-162334_Docs

[caption id="attachment_15157" align="aligncenter" width="150"] Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah[/caption]

Optika.id - Setelah melalui jalan Panjang, berkampanye keseluruh negeri dan menyerukan bahwa partainya Pakatan Harapan adalah partai untuk semua kaum Melayu, Cina dan India serta menginginkan pemerintahan Malaysia yang bersih dari korupsi dan cengekraman pemilik modal, Datuk Anwar Ibrahim, 75 tahun akhirnya ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Penunjukan ini diumumkan oleh pihak istana pada hari Kamis tanggal 24 Nopember 2022, beberapa hari setelah Pilihan Raya atau Pemilihan Umum yang berakhir dengan kebuntuhan.

Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin pada pukul 5 sore waktu setempat pada hari yang sama. Pengangkatan Anwar mengakhiri perjalanan politiknya yang dramatis di mana ia mencoba dan gagal menjadi perdana menteri tiga kali, dan juga menghabiskan masa di penjara atas tuduhan yang diyakini banyak orang bermotif politik.

Kebuntuhan politik itu terjadi karena hasil Pilihan Raya itu tidak menghasilkan simple majority dan karena itu pihak Rajalah yang memiliki otoritas berdasarkan konstitusi untuk menunjuk Perdana Menteri, hal itu terjadi karena juga ada terobosan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang memimpin koalisi Front Nasional yang muncul dari jajak pendapat dengan hanya 30 kursi, setuju untuk mendukung pemerintahan persatuan yang akan dipimpin oleh Anwar.

"Yang Mulia juga menyarankan perdana menteri dan pemerintah baru untuk segera mengambil alih untuk menyediakan pemerintahan yang stabil bagi rakyat untuk meningkatkan lanskap ekonomi dan pembangunan nasional," kata istana.

Koalisi Pakta Harapan Anwar memiliki 82 kursi tanpa dukungan UMNO dan partai-partai regional Borneo, kurang dari 112 yang dibutuhkan untuk mayoritas sederhana di majelis rendah.Pesaing dekat lainnya untuk pekerjaan teratas adalah mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, ketua Aliansi Nasional, yang mengamankan 73 kursi dalam pemilihan.

Pemilik nama lengkap Anwar bin Ibrahim lahir pada 10 Agustus 1947 di Cherok Tok Kun, Penang, Malaysia. Mengutip dari Britannica, Anwar bersekolah di Sek Melayu Sungai Bakap, Sek Melayu Cherok Tok Kun dan Sek Ren Stowell, Bukit Mertajam. Anwar terpilih untuk melanjutkan ke Maktab Melayu Kuala Kangsar (MCKK) di Tingkatan Satu pada tahun 1960 dan menjadi Ketua Pelajar di sana. Anwar melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Malaya Kuala Lumpur pada tahun 1967.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Pada saat inilah ia memulai karir politiknya, ia dikenal sebagai pemimpin mahasiswa Islam di sana. Pada tahun 1971 ia mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia, dan menjabat sebagai presidennya hingga tahun 1982.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada 1981, ia menarik perhatian Dr Mahathir Mohamad, kandidat perdana menteri pada tahun 1981 dan menjabat hingga pensiun di tahun 2003. Ketika itu, Anwar membuktikan sebagai politisi yang bersih sehingga dengan cepat naik ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu yang saat itu merupakan sebuah partai besar. Dia mengepalai berbagai kementerian sampai akhirnya memimpin kementerian keuangan utama pada tahun 1991. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai wakil perdana menteri hingga tahun 1998.

Namun ketika krisis ekonomi regional 1998, terjadi keretakan antara Anwar dan Mahathir. Saat itu Mahathir marah dengan seruan Anwar untuk melakukan reformasi dan mengakhiri korupsi dan nepotisme. Setelah perselisihan tersebut, Anwar dipecat secara tidak hormat dan kemudian didakwa melakukan korupsi dan sodomi. Saat itu ia divonis 15 tahun penjara. Dia menolak segala tuduhan yang bermotifkan politik itu.

Bagi khalayak ramai di Indonesia sosok Datuk Seri Anwar Ibrahim yang lebih dikenal sebagai Pak Anwar Ibrahim bukanlah figur asing, karena sejak muda belia ketika menjadi aktivis Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia dia sudah sering ke Indonesia. Bahkan pada tahun 1967 Pak Anwar Ibrahim pernah mengikuti training per-kaderan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) di Pekalongan Jawa Tengah.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Pada waktu itu HMI di pimpin oleh almarhum Nur Cholis Majid. Karena itu jangan heran kalau sampai sekarang dia memiliki banyak teman di Indonesia terutama para alumni HMI seperti Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden), Prof. Amin Rais (mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR), Fahmi Idris (mantan Menteri Perindustrian), Almarhum Ekky Syahrudin (mantan Duta Besar Indonesia untuk Kanada) dan Almarhum Imaduddin atau Bang Imad (dosen di Institut Teknologi Bandung-ITB) dan lain-lainnya. Datuk Anwar Ibrahim juga punya hubungan sangat dekat dengan mantan presiden Indonesia almarhum B.J. Habibie.

Banyak teman-teman Pak Anwar Ibrahim mantan aktivis HMI itu yang menjadi menteri pada jaman Suharto dan pada jaman reformasi ini. Sebagian besar teman-teman Pak Anwar Ibrahim juga pengurus partai Golkar yang pernah berkuasa dan memudahkan bagi Pak Anwar ketika masih di UMNO untuk melakukan hubungan intensif dengan partai Golkar.

Kedekatannya dengan beberapa tokoh aktivis mahasiswa Islam maupun Indonesia juga menjadi kritikan pihak-pihak yang tidak senang pada Datuk Anwar Ibrahim, sampai-sampai di tuduh sebagai antek Indonesia karena selalu membela Indonesia dalam setiap kunjungannya ke Indonesia.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU