Optika.id-Polrestabes Surabaya menyebut video geng motor dan kelompok bersenjata tajam di Kota Pahlawan, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial akhir-akhir ini merupakan kejadian lama atau lawas.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol Muchammad Fakih dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin, mengatakan, video yang beredar itu merupakan kejadian lawas atau sebelum Forkopimda Surabaya menggelar patroli gabungan skala besar pada Sabtu (3/12/2022) malam.
Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
"Hasil dari patroli gabungan serentak pada Sabtu, (3/12/2022) malam dimulai pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB, secara umum lancar, aman dan terkendali. Tidak ditemukan adanya tawuran, balap motor, gangster dan Pok (kelompok) pesilat yang membuat resah masyarakat," kata M Fakih, Senin (5/12/2022).
Dalam patroli serentak tersebut, M. Fakih juga menyebutkan, jika petugas gabungan berhasil mengamankan 26 orang yang diduga sebagai pelaku perencanaan tawuran. Para pelaku diamankan beserta barang bukti senjata tajam seperti pisau dan badik.
"Selain senjata tajam juga turut diamankan kendaraan bermotor (Ranmor) Roda 2. Ranmor R2 saat ini dalam proses riksa (pemeriksaan) di Sat Reskrim dan Polsek Jajaran," ujar dia.
Akan tetapi, menjelang pergantian hari atau menuju Minggu, (4/12) dini hari, muncul video-video, foto dan konten di WA Grup dan Medsos dengan narasi provokasi. Konten provokasi itu menarasikan jika telah terjadi tawuran, konvoi geng motor, gangster dan balap liar yang terjadi malam itu di sejumlah titik wilayah Kota Surabaya.
Berdasarkan penelusuran, pertama adalah terkait video yang menyebar di WA Grup dan Medsos menunjukkan aksi tawuran dengan mercon di depan sebuah gang perkampungan. Kejadian tersebut terdeteksi terjadi di kawasan Tanjungsari Surabaya pada 8 Juni 2022.
Kemudian, video konvoi motor di kawasan Pakuwon Surabaya yang diketahui juga menyebar di Medsos dan WAG. M Fakih menyebutkan, jika video konvoi kendaraan bermotor roda dua terjadi pada tanggal 2 Desember 2022.
"Rangkaian kejadian Pok (kelompok) pesilat yang membuat rusuh di Keputih Surabaya dan sudah ada 12 orang ditangkap Polsek Sukolilo," ujar dia.
Selanjutnya adalah video korban tergeletak di Jalan Manyar Surabaya yang juga tersebar di Medsos dan WAG. Kejadian tersebut terkonfirmasi terjadi pada tanggal 2 Desember 2022 yang merupakan kecelakaan lalu lintas. Diduga korban merupakan pelaku balap liar yang menabrak bagian belakang truk.
Baca Juga: Diskominfo Jatim dan KPID Jatim Gandeng Stikosa AWS Gelar Seminar Jelang Pilkada 2024
Ada pula video yang tersebar di WAG dan Medsos berupa aksi kelompok bersenjata tajam dengan view sutet dan generator listrik. Berdasarkan pengecekan petugas kepolisian di lapangan dan patroli cyber, belum diketahui waktu dan tempat kejadian dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun demikian, dari informasi yang berkembang di masyarakat, kejadian itu terjadi di Lenmarc/PTC Surabaya, Kenjeran Surabaya, Keputih Surabaya, Waru Sidoarjo dan Jember. Setelah dilakukan pengecekan, beberapa tempat tersebut tidak ada kejadian pada malam hari kemarin.
Sementara terakhir adalah video kelompok yang mengayunkan senjata di pinggir jalan dengan view baliho dan rel kereta api. Kejadian itu terdeteksi terjadi pada tanggal 26 November 2022 di Waru Sidoarjo yang diduga kelompok pesilat dan geng motor.
M Fakih menerangkan, bahwa video-video yang menyebar di WA Grup dan Medsos seperti Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok, telah membuat resah masyarakat. "Sehingga kemudian mereka menanyakan kebenarannya kepada Polrestabes Surabaya dan sudah terjawab," ujarnya.
Dia memastikan, bahwa sebelum akhir pekan, Polrestabes Surabaya telah melakukan giat koordinasi dan komunikasi dengan sejumlah pihak. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bersama dengan fenomena akhir pekan di Kota Surabaya.
Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Dia kembali meluruskan bahwa video, foto dan konten adanya konvoi geng motor, kelompok bersenjata tajam dan korban tergeletak di jalan.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi