Optika.id - Persela Lamongan dikabarkan bubar dan latihan berhenti total. Para pemain pun pulang kampung ke daerah asal imbas kompetisi Liga 2 ditiadakan.
Baca Juga: Persela Vs Malut United, Djanur Yakin Pemain All Out!
Pelatih Persela Lamonga, Budiardjo Thalib menyatakan kini sudah tidak ada lagi sesi latihan. Para pemain juga sudah meninggalkan Mess.
Iya, sudah dibubarkan kok, kata Budiardjo saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (18/1/2023).
Terpisah, Asisten Pelatih Persela Lamongan, Ragil Sudirman juga mengaku latihan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu secara resmi ditiadakan terhitung sejak Senin (16/1/2023) lalu.
Latihan sudah diliburkan, karena kan Liga 2 tidak lanjut. Sesi latihan terakhir pun dilakukan pada Jumat (13/1/2023) kemarin, kata Ragil.
Oleh karenanya, Ragil menyampaikan, saat ini banyak pemain Persela Lamongan yang sudah bertolak dari Lamongan untuk kembali ke kota atau daerah asalnya.
Baca Juga: Malut United Vs Persela Lamongan, Imbang Tanpa Gol
Hanya saja, masih tersisa beberapa pemain yang masih menunggu tiket pulang kampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Ragil menegaskan, kepulangan para pemain ini karena sudah tak ada lagi sesi latihan yang harus dijalani oleh Persela Lamongan.
Kemarin yang rumahnya jauh-jauh (luar pulau) masih belum pulang. Tapi rencananya mereka juga pulang, tandasnya.
Baca Juga: Pesan CEO Persela Hadapi Babak 12 Besar, Liga 1 Target Utama
Berdasarkan catatan yang diterima wartawan, dihentikannya kompetisi Liga 2 2022-2023 itu telah memicu penolakan dan kekecewaan dari sebagian besar tim peserta. Selain tim sepakbola, penghentian Liga 2 ini juga dinilai telah memutuskan karir para pemain.
Oleh sebab itu, gelombang penolakan terhadap keputusan penghentian Liga 2 musim ini terus bermunculan dari beberapa pihak. Pasalnya, keputusan itu dianggap telah merusak sportivitas olahraga Indonesia.
Tak cukup itu, sejumlah tim Liga 2 juga banyak yang sudah melakukan persiapan demi bisa mengarungi Liga 2. Nahasnya, sejumlah persiapan itu ternyata pupus di tengah jalan dan berakhir sia-sia. Begitu juga dengan apa yang dirasakan oleh Persela Lamongan.
Editor : Pahlevi