Optika.id - Berbagai lembaga survei sejak 2021 hingga 2023 menempatkan PDIP (Partai demokrasi Indonesia Perjuangan) elektabilitasnya (keterpilihan) tertinggi. Survei terbaru LSI (Lembaga Survei Indonesia) elektabilitas PDIP sebesar 21,9 persen. Sementara itu Partai Gerindra berada di posisi kedua sebesar 12,1 persen. PD (Partai demokrat) berada di urutan ke-3 dengan elektabilitasnya 7,1 persen.
Baca Juga: Peta Politik Kekuatan Partai Pemilu di Surabaya
Survei ini seperti hasil survei lembaga lainnya yaitu jarak elektabilitas antara parpol (partai politik) satu dengan lainnya cukup besar. Jarak elektabilitas PDIP dan Gerindra sangat besar. Jarak yang jauh ini menggambarkan besarnya dominasi PDIP di mata masyarakat. Betapa pun elektabilitasnya hanya sekitar 20 persen namun dominasi PDIP di Pemerintahan Joko Widodo berperan besar.
Begitu juga jarak antara Gerindra dan PD relatif lebar. Sementara jarak antara posisi ke-3 dan parpol tengah relatif kecil. Kita lihat data berikut:
PDIP: 21,9%
Gerindra: 12,1%
Demokrat: 7,1%
Golkar: 6,7%
NasDem: 5%
PKS: 5%
Perindo: 4,8%
PKB: 4,7%
PPP: 2,2%
Garuda: 1,3%
PAN: 0,6%
Ummat: 0,5%
Hanura: 0,5%
Buruh: 0,3%
PBB: 0,3%
PSI: 0,3%
Gelora: 0,1%
Baca Juga: Perolehan Sementara Partai Politik Terkuat di Jatim Versi Real Count Pemilu
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika Pileg Hari Ini Hanya Ada 8 Parpol di DPR
Jika hari ini diselenggarakan pemilu legislatif maka hanya ada 8 parpol lolos ke DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yaitu PDIP, Gerindra, PD, Partai Golkar, NasDem, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), Perindo, dan Partai Kebangkitan Bangsa, sementara Partai Amanat Nasional (PAN) dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) terpental dari Senayan. Posisi mereka digantikan oleh Perindo.
Survei LSI dilakukan melalui wawancara dengan responden melalui telpon. Wawancara survei dilakukan pada 7-11 Januari 2023. jumlah sampel dilakukan kepada 1.221 responden dengan metode random digit dialing (RDD) atau proses pembangkitan nomor secara acak. Adapun margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei LSI ini sebenarnya tidak menghasilkan aspek baru. Sederhana saja. Sama dengan hasil survei beberapa lembaga survei sebelumnya. Berbagai Lembaga survei sebelumnya menggambatkan dinamaika posisi Partai Golkar, Gerindra, PD, dan PKB. Empat parpol ini secara dinamis saling bergantian posisi: kadang Galkar di posisi kedua. Kadang Gerindra (ini agak konsisten di tempat kedua). Setelah itu naiklah PD dan PKB,
Di posisi tengah secara konsisten di tempati Partai NasDem dan PKS, hanya saja PKS kadang-kadang menyundul ke atas di posisi ke-3 atau 4. Ada 2 parpol yang secara konsisten cenderung naik suaranya adalah PD dan PKS. Sementara NasDem cenderung stagnan. NasDem agak dinamis setelah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Lihat grafis di bawah ini:
Baca Juga: Migrant Care Temukan Penggelembungan Suara 190 Persen di Dapil Jakarta II
Peta Geografi Parpol
Peta geografi pendukung PDIP pada umumnya di Jawa dan Bali. Basis pendukung PDIP berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Bali PDIP sangat kuar dan bahkan berbau ideologis. Kali ini LSI mengetengahkan PDIP didukung oleh suara dari Sumatera.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam pemaparannya secara virtual, Minggu (22/1/2023) menguraikan bahwa berdasarkan geografis, PDIP banyak mendapat suara di Sumatera. Pemetaan pemilu di sana kemudian disusul oleh Demokrat, Golkar, dan NasDem.
"Dukungan dari segi wilayah, di Sumatera masih PDIP secara umum paling banyak 16 persen. Diikuti Gerindra, kemudian partai lain Demokrat, Golkar, dan NasDem. Itu cenderung lebih kuat," kata Hanan. Di sisi lain wilayah Jawa Barat, Banten masih didominasi PKS, lalu disusul i oleh Golkar, PDIP, dan Gerindra. Di DKI, yang tertinggi masih PKS dikuti PDIP lalu partai-partai lainnya, urai Hanan lebih rinci.
Tulisan: Aribowo
Editor : Pahlevi