PKB Jatim Gelar Kirab Kebangsaan dan Layani Nahdliyin dalam Puncak Satu Abad NU

author Danny

- Pewarta

Selasa, 07 Feb 2023 08:28 WIB

PKB Jatim Gelar Kirab Kebangsaan dan Layani Nahdliyin dalam Puncak Satu Abad NU

Optika.id, Sidoarjo - DPW PKB Jawa Timur menggelar Kirab Kebangsaan dengan rute Grha Gus Dur Surabaya hingga Monumen Jayandaru, Alun-alun Sidoarjo pada Senin (6/2/2023). Kirab kebangsaan yang diikuti 500 orang ini sebagai rangkaian perayaan satu abad NU yang digelar DPW PKB Jatim.Ketua PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar menyampaikan rasa syukurnya Nahdlatul Ulama (NU) telah masuk usia ke-100. Ia mendoakan puncak resepsi satu abad NU berjalan lancar.

Baca Juga: PKB Masih Minim Sosok Calon untuk Pilkada Jatim 2024

Jadi rangkaiannya banyak, selain DPW PKB Jatim, DPC, PAC se-Jatim semua melakukan kegiatan bergembira, bersyukur bahwa NU masuk usia satu abad. Sekaligus kami mendoakan untuk warga NU yang mengikuti rangkaian peringatan satu abad NU diberi kesehatan, keberkahan, diberi keselamatan baik dari luar provinsi maupun dari Jatim, kata Gus Halim.

Gus Halim mengatakan, PKB sebagai bagian dari NU akan melayani warga NU dalam setiap aspek kehidupan, termasuk aktif memberikan pelayanan saat acara resepsi satu abad NU.

Sekarang waktunya PKB untuk bergerak semaksimal mungkin melayani warga NU dan seluruh warga umat manusia. Jadi, prinsipnya bagaimana PKB yang 25 tahun ikut melakukan khidmat sebagaimana khidmat NU kepada umat. Jadi, PKB bagian dari NU, tentu tugasnya melalui jalur politik melalukan tugas jamiyah NU, tegasnya.

Pada Selasa (7/2/2023), PKB Jatim telah menyiapkan stand untuk berbagi makanan dan minuman gratis bagi jamaah warga Nahdliyin yang akan mengikuti resepsi puncak 1 abad NU dengan mendirikan tenda sebanyak 5 titik sekitar GOR Sidoarjo.

Baca Juga: PKB: Elektabilitas Khofifah Masih Bisa Kalah untuk Pilkada Jatim!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diketahui, kelahiran NU pada tahun 1926. Ada tiga kiai yang menjadi pendiri organisasi tersebut, yakni Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari dari pesantren Tebuireng, KH Abdul Wahab Chasbullah dari pesantren Tambakberas, serta KH Bisri Syansuri dari pesantren Denanyar Kabupaten Jombang.

Sebelum mendirikan NU, KH Wahab Chasbullah merintis embrio organisasi itu. Di antaranya, Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916, Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran) pada tahun 1918.

Baca Juga: PBNU Kecam Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, Akan Dipaksa Mundur!

Selanjutnya, dilakukan koordinasi dengan para kiai, akhirnya disepakati membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (kalender Hijriah), bertepatan dengan 31 Januari 1926 (masehi). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asyari sebagi Rais Akbar. Nah, pada tahun ini (kalender hijriah), usia NU 100 tahun atau 1 abad.

Lambang NU sendiri memiliki latar warna hijau dengan gambar bola dunia, ikatan tali, tulisan arab, dan 9 bintang. Sosok yaang membuat lambang atau logo NU yakni Kiai Ridwan Abdullah. Sedangkan pencetus nama Nahdlatul Ulama (NU) adalah Kiai Mas Alwi Abdul Aziz.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU