Pak Yes Gelar Acara Rumpi Sehat Guna Tekan Angka Dispensasi Menikah

author Danny

- Pewarta

Kamis, 09 Feb 2023 07:55 WIB

Pak Yes Gelar Acara Rumpi Sehat Guna Tekan Angka Dispensasi Menikah

Optika.id, Lamongan - Lamongan masih mencatatkan angkadispensasi nikahyang tinggi. Sepanjang tahun 2022, terdapat 462 pengajuan yang masuk ke Pengadilan Agama (PA) Lamongan.

Baca Juga: Festival Kerapu Lamongan, Pertegas Potensi Desa Labuhan Sebagai Produsen

Ada 462 perkara Diskan (Dispensasi kawin) yang masuk ke PA Lamongan selama tahun 2022, meliputi 3 perkara dicabut dan 459 perkara dikabulkan, ujar Panitera Muda HukumPA Lamongan, Mazir, Rabu (8/2/2022).

Tak hanya itu, selama bulan Januari 2023 saja, ungkap Mazir, terdapat 26 pengajuan diskan, yang terdiri dari 19 perkara yang sudah diputuskan dan ada 7 perkara sisa. Mazir juga menyebut, ada 5 kecamatan dengan jumlah pengajuan diskan tertinggi, yakni Kecamatan Sambeng, Ngimbang, Paciran, Babat, dan Sukorame.

Menurut Mazir, tingginya angka dispensasi nikah di Lamongan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pengajuan diskan ini karena ada yang hamil duluan, budaya keluarga untuk menikah dini dan karena memang keduanya sudah saling mencintai, bebernya.

Merespons tingginya angka dispensasi nikah itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan Anis Kartika mengungkapkan bahwa dispensasi pernikahan itu dapat memicu pada melonjaknya angka putus sekolah, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, masalah ekonomi, dan kematian bayi karena faktor kurang siap fisik, mental, dan psikologi.

Demi menekan tingginya kasus diskan, Anis mengatakan bahwa PKK Kabupaten Lamongan bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Lamongan menggelar kegiatan rumpi sehat. Kegiatan itu untuk memberikan bekal dan edukasi kepada remaja tentang reproduksi.

Dalam kegiatan rumpi sehat itu ada pemaparan edukasi tentang reproduksi didalamnya. Dengan begitu bisa mencetak generasi muda di Lamongan yang tangguh dan berkualitas. Semoga angka diskan di Lamongan bisa ditekan, kata Anis.

Diungkapkan Anis, generasi muda merupakan generasi yang rentan, sehingga sangat perlu untuk diberikan perlindungan, pendidikan dan kasih sayang. Dengan begitu, generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi muda yang unggul.

Anis juga berharap, siswa terpilih untuk mewakili sekolahnya dalam kegiatan rumpi sehat ini mampu menjadi pioner dan dapat menularkan apa yang diperoleh kepada teman-teman di sekolahnya nanti.

Baca Juga: Anugerah Pandu Negeri, Tata Kelola Lamongan Diakui Internasional

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dengan jumlah peserta untuk hari ini 300 peserta, dan 276 peserta untuk besok, dari masing-masing lembaga terwakili 1 orang. Kami harapkan yang hadir ini adalah pioner untuk kemudian dilanjutkan dan disebarkan ke sekolahnya, harapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, dr. Supratikto, Sp.OG (K) dari RSUD dr. Soegiri yang berkesempatan untuk memaparkan materi dalam kegiatan itu menuturkan, pernikahan dini yang hanya bermodalkan cinta itu bisa sangat beresiko dan menimbulkan dampak yang kurang baik.

Dokter muda yang akrab disapa Tito itu menambahkan, salah satu dampak itu yakni meningkatnya angka kematian bayi. Oleh karena itu, pembekalan sejak remaja ini sangat penting untuk dilakukan sebagai bentuk pencegahan.

Kalau sudah melakukan pernikahan dini maka secara otomatis akan bereproduksi. Menurut penelitian, ibu hamil yang berumur di bawah 20 tahun sangat berpotensi memicu terjadinya kematian bayi. Selain kesiapan fisik juga dibutuhkan kesiapan mental dan psikologi, tutur dr. Tito di hadapan siswa-siswi perwakilan SMP/SMA seluruh Lamongan.

Baca Juga: Kalapas Lamongan Serah Terima Jabatan, Sinergi Wujudkan Lingkungan Nyaman!

Pihaknya juga mengimbau kepada para remaja dan generasi penerus agar berhati-hati dalam menjaga pergaulan. Remaja yang telah mengalami masa puber itu sudah bisa hamil, maka diharapkan berhati-hati dalam bergaul, tandasnya.

Sekadar diketahui, kegiatan rumpi sehat itu digelar selama dua hari, pada tanggal 7-8 Februari 2023, di Aula Gadjah Mada, Lantai 7, Gedung Pemkab Lamongan. Kegiatan itu diikuti oleh total 576 peserta perwakilan dari sekolah SMP-SMA sederajat se-Kabupaten Lamongan.

Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini di antaranya dr. Rijanto yang menyampaikan materi Kesehatan Reproduksi, Ali Fauzi Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Lamongan dengan materi Mencegah Radikalisme pada Generasi Muda.

Selanjutnya perwakilan USAIDKabupaten LamonganAbdul Syukur dengan materi Cepak (Cegah Perkawinan pada Anak) dan KBO Satreskoba Polres Lamongan Suwito Saputro menyampaikan materi tentang Bahaya Narkoba dan Aspek Hukumnya.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU