Bahas Tantangan dan Isu Perempuan, Sejumlah Media Perempuan Bentuk Kolaborasi

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Sabtu, 25 Feb 2023 11:55 WIB

Bahas Tantangan dan Isu Perempuan, Sejumlah Media Perempuan Bentuk Kolaborasi

Optika.id - Isu keperempuanan menjadi isu yang disorot belakangan ini. Oleh sebab itu, sejumlah media yang berfokus pada isu perempuan kemarin menggelar Sarasehan Media Perempuan Arus Utama di Indonesia sebagai bentuk komitmen serta kolaborasi dengan media arus utama agar semakin ramah terhadap perempuan. Tujuan digelarnya sarasehan tersebut juga untuk memetakan kondisi, tantangan, dan kebutuhan media perempuan arus utama.

Baca Juga: Lelah Kerja Hybrid? Atasi dengan Mindful Living

Kami berhasil mempertemukan sebanyak delapan media arus utama yang memiliki rubrik khusus perempuan dan atau ditujukan kepada pembaca perempuan, dalam sarasehan media perempuan arus utama dengan tema Mengurai Tantangan dan Kebutuhan untuk Kolaborasi Media Perempuan Indonesia, ujar Direktur Konde.co, Nani Afrida, Jumat (24/2/2023).

Adapun sejumlah media yang hadir dalam acara tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia mulai dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Kalimantan. Sedangkan rangkaian kedua kegiatan tersebut mempertemukan 16 media perempuan alternatif.

Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk memetakan kondisi media perempuan di Indonesia. hasil dari peremuan tersebut akan dituliskan dalam bentuk sebuah laporan. Nani berharap dengan inisiasi ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan sejumlah kolaborasi lebih besar bersama media keperempuanan di Indonesia. baik media yang berstatus sebagai media alternative, maupun arus utama.

Nani menambahkan, saat ini tantangan media perempuan di Indonesia yakni kesulitan menjangkau akses pembaca hingga mengalami krisis finansial. Oleh sebab itu, menurutnya sangat penting untuk melaksanakan kolaborasi antar sesama media perempuan agar bisa menjawab dan menghadapi tantangan tersebut.

Saling menguatkan sesama media perempuan menjadi hal paling rasional saat ini di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, ucap Nani.

Baca Juga: Bisnis Media dan Percetakan Bakal Raup Cuan Saat Pemilu Nanti

Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi sekaligus Chief Community Officer Femina, Petty S Fatimah mengungkapkan tiga tantangan perkembangan media perempuan Indonesia saat ini. Yang pertama yakni perilaku konsumen yang berubah seiring perubahan industri media akibat digitalisasi dan teknologi. Dia menilai jika perubahan ini membuat media perlu untuk beradaptasi dengan kondisi digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Media itu kayak air, tidak usah kekeuh dengan kemauan, tapi harus menyesuaikan," tutur Petty.

Tantangan selannjutnya yakni perubahan bisnis dari media. Petty menjelaskan jika media perempuan tidak lagi hanya bisa menggantungkan pendapatan dari iklan karena adanya digitalisasi.

Baca Juga: Pro Kontra Cari Rekam Jejak Pekerja di Media Sosial, Etis atau Tidak?

"Revenue datang dari display ad (advertorial) di website, involvingnya cepat sekali. Saat digital ad jadi mainstream, ad tersedot ke Youtube termasuk Google. Media berpikir keras dengan ini," ungkap Petty.

Lebih lanjut Petty memaparkan tantangan lainnya yakni pergeseran isu perempuan. Petty mengakui saat ini ada tren mengenai isu perempuan yang ramai dibahas oleh audiens.

Tren tersebut berubah seiring waktu, seperti isu body shaming yang besar dengan dipicu oleh sosial media, tetapi kemudian berubah dengan isu lainnya

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU