Pengamat: Emil Dardak Gagal Kelola Kader Usai Anak Gubernur Khofifah Mundur dari Partai Demokrat

author Danny

- Pewarta

Kamis, 09 Mar 2023 21:02 WIB

Pengamat: Emil Dardak Gagal Kelola Kader Usai Anak Gubernur Khofifah Mundur dari Partai Demokrat

Optika.id - Anak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ali Mannagalli Parawansa, mundur sebagai pengurus maupun kader Partai Demokrat Jatim.

Baca Juga: Jokowi Resmi Tetapkan Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Ali mundur sebagai Wakil Ketua DPD Demokrat Jatim, dan mundur sebagai kader per 8 Maret 2023 sesuai surat yang diunggah di akun instagram @aliparawansa. Meski unggahan itu sudah dihapus, foto suratnya sudah terlanjur viral. Ali juga tak mengungkap alasannya mundur sebagai pengurus dan kader Demokrat.

Pengamat politik Andri Arianto mengatakan, mundurnya Ali merupakan kerugian bagi Demokrat Jatim. Sebab, meski tergolong politisi muda, Ali memiliki potensi sebagai kader yang semestinya bisa dioptimalkan untuk memperbesar suara Demokrat.

"Mundurnya Ali ini bisa dimaknai sebagai kegagalan Pak Emil Dardak sebagai ketua Demokrat Jatim untuk mengelola potensi para kadernya. Agak susah dinalar bahwa Pak Emil menyia-nyiakan kader sepotensial Ali. Atau mungkin ada manuver politik di dalamnya, tentu kita hanya bisa menduga-duga," ujar Andri kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: Plh Gubernur Jatim Jatuh di Adhy Karyono, Jatim Semakin Kondusif dan Berkesinambungan!

Andri mengatakan, potensi Ali sebagai kader sungguh luar biasa. Ali dikenal sebagai sosok muda, di mana ceruk pemilih baru sangat besar pada Pemilu 2024, sehingga semestinya Ali bisa dioptimalkan untuk masuk ke pasar pemilih pemula. Selain itu, posisi sebagai anak dari Gubernur Khofifah, tentu tak dapat dipungkiri akan sangat menguntungkan bagi Demokrat Jatim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Jaringan Bu Khofifah sangat kuat, dan itu pasti bisa dikelola oleh Ali. Tapi justru hal ini tidak dimanfaatkan oleh Demokrat. Artinya memang Pak Emil gagal mengelola atau melakukan manajemen kader yang baik, sampai-sampai seorang Ali pun mundur," ujarnya.

Baca Juga: Survei PUSAD UM Surabaya: Warga Muhammadiyah Jatim Anggap Khofifah Pemimpin Merakyat dan Jaga Kerukunan Beragama

Andri menambahkan, dalam situasi politik elektoral yang membutuhkan pertarungan popularitas dan kekuatan jaringan lapangan, kehilangan Ali menjadi kerugian besar bagi Demokrat. Padahal saat ini Demokrat Jatim butuh pengungkit, di mana jumlah perolehan suara mereka di provinsi tersebut terus melorot. Belum lagi tiga pucuk pimpinan Demokrat Jatim saat ini telah digeledah oleh KPK, yaitu Ketua Demokrat Emil Dardak, Sekretaris Reno Zulkarnqen, dan Bendahara Agung Mulyono.

"Logika politiknya, Ali ini kader potensial. Kalau sampai dia keluar, pasti ada penyebabnya. Apakah ada manuver menyingkirkan Ali sebagai kader potensial agar tak ada yang merasa tersaingi di internal Demokrat Jatim, ataukah alasan lainnya, tentu ini sah masyarakat menduga-duga," ujarnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU