Safari Politik Anies di Jatim: Menanam Kebaikan, Menjemput Perubahan!

author Seno

- Pewarta

Senin, 20 Mar 2023 14:23 WIB

Safari Politik Anies di Jatim: Menanam Kebaikan, Menjemput Perubahan!

Optika.id - Calon Presiden dari Partai NasDem, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan Partai Demokrat, Anies Baswedan menutup rangkaian safari politiknya di Jawa Timur, Minggu (19/3/2023) kemarin.

Baca Juga: Hasto Soal Pilkada Jakarta, Masukan Rakyat Masih Didengarkan!

Anies mengikuti jalan sehat dalam festival 'Menanam Kebaikan Menjemput Perubahan' yang diselenggarakan Akademi Nusantara Inspiratif di Grand City, Surabaya.

Pada kesempatan tersebut, Anies berorasi di depan ratusan pendukung dan simpatisannya. Dia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendorong dan menebar gerakan kebaikan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang berkumpul di sini, bahwa gerakan untuk menebar kebaikan ini harus diteruskan, apalagi dilakukan di Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Insya Allah gerakan kebaikan ini akan menular dan jadi gelombang besar bagi Indonesia nanti," ujar Anies kepada warga seperti dikutip Optika.id, Minggu (19/3/2023).

Anies berharap gerakan kebaikan yang dimulai di Surabaya ini bisa meluas ke daerah lain. Tak hanya kebaikan untuk rakyat, tapi juga level pemerintahan.

"Harapannya nanti seluruh sektor, termasuk pemerintahan, kita dorong untuk menjadi penggaung dan penggerak kebaikan. Insya Allah," kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Semangat luar biasa, kemarin di berbagai aktivitas. Jadi saya titip menjaga solidaritas, jangkau semua dan pesannya mempersatukan," imbuhnya.

Pesan yang digaungkan mantan Menteri Pendidikan ini tentang kemerdekaan dan kesejahteraan. Menurut Anies, kemerdekaan tidak sekadar menggulung atau mengusir kolonialisme dari Indonesia saja. Tapi lebih dari itu, yakni menciptakan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.

"Hari ini ibu kita terus menumbuhkan pejuang. Tantangan kita bertambah. Kemerdekaan bukan hanya menggulung kolonalisme. Tapi juga kesejahteraan," katanya.

Di depan para relawannya, Anies memberi janji untuk bisa menciptakan kehadiran itu ke depannya.

"Insya Allah ikhtiar kita mendorong perubahan bisa terlaksana. Tujuan kita keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas dia.

Anies juga mengapresiasi kepada seluruh orang yang hadir dalam festival tersebut. Menurutnya, mereka yang datang adalah pribadi yang peduli tanpa embel-embel uang.

"Terima kasih kepada semua yang hadir, yang hadir di sini adalah pribadi yang memilih peduli. Mendatangkan jumlah orang bisa menggunakan uang, tapi menggelorakan semangat, tidak ada uang yang bisa membeli semangat apapun," tukas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI ini.

Mantan rektor Universitas Paramadina itu menyebut bahwa semangat tak bisa diperjualbelikan.

"Semangat itu tak bisa diperjualbelikan dan yang ada di sini tidak dengan uang bukan karena tak bernilai, tapi karena tak ternilai harganya," seru Anies disambut riuh tepuk tangan massa yang hadir.

Dapat Hadiah Buku

Anies tak cuma mendapat sambutan yang meriah dari para relawan dan simpatisan tapi juga memperoleh hadiah berupa buku berjudul Kerikil di Balik Sepatu Anies. Buku tersebut ditulis oleh seorang kader asal Jember yang juga Wakil Ketua DPW Parai NasDem Jawa Timur, Moch Eksan.

Buku Kerikil di Balik Sepatu Anies diserahkan langsung oleh penulisnya di sela-sela acara Festival Menanam Kebaikan dan Menjemput Perubahan di Grand City Surabaya.

Dengan riang gembira dan penuh semangat, Anies membubuhkan tanda tangan di sampul depan bagian dalam beberapa buku tersebut sebelum dibagi-bagikan.

Buku tersebut merupakan bunga rampai tulisan Moch Eksan yang bercerita secara nyata kisah perjalanan Anies yang sampai saat ini harus berjuang melawan cap politik identitas yang dialamatkan kepadanya. Cap tersebut jelas merupakan batu sandungan atau paling tidak kerikil yang cukup mengganggu jalan Anies menuju istana.

Akhirnya kami beri judul buku tersebut Kerikil di Balik Sepatu Anies," ujar Moch Eksan.

Mantan Anggota DPRD Jawa Timur itu menjawab tuduhan tersebut dengan mengetengahkan fakta dalam perjalanan hidup Anies. Katanya, semua yang dituduhkan itu terbantahkan dengan sendirinya jika disandingkan dengan rekam jejak Anies saat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang nyata-nyata memberikan perlindungan terhadap semua pemeluk agama.

Di bab tiga kita kupas semua, dan kita bantah tuduhan itu dengan fatkta lapangan, jelasnya.

Hal yang menarik dan layak diberikan apresiasi adalah Partai NasDem berani memilih Anies sebagai Bakal Capres RI. Padahal, partai besutan Surya Paloh itu masih berada di dalam koalisi pemerintahan.

"Kupasan tentang ini bisa dibaca di bab satu. Di sini dipaparkan bagaimana Anies menapaki jejak pilihan politiknya yang terjal. Meski pada awal, sejarah mencatatnya sebagai sosok berintegritas yang pernah mengantarkan Jokowi meraih kursi Presiden tahun 2014, lalu menjadi menteri pendidikan, diberhentikan akibat sebab yang dia tidak jelas, menjadi Gubernur DKI Jakarta, namun saat ini harus berjibaku melawan restu Jokowi. Anies menjadi sosok fenomenal sebagai tokoh perubahan yang diharapkan oleh rakyat Indonesia, jelasnya.

Lepas Ikan di Kalimas

Sebelumnya, menjelang momentum Hari Air Sedunia pada 22 Maret yang akan datang, Anies Baswedan memperingatinya dengan melepas 5 ribu ikan di Sungai Kalimas Surabaya. Ada sejumlah ikan air tawar yang dilepas Anies, seperti ikan bader hingga nila.

"Pagi ini adalah sebuah kegiatan unik, kita bicara tentang lembarkan kebaikan. Tadi secara simbolis diserahkan tanaman dan bendera putih. Yang tadi sebelumnya adalah pelepasan 5 ribu ikan di Kalimas," kata Anies kepada wartawan di Grand City, Minggu (19/3/2023) pagi.

Menurutnya, memperingati hari air bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan. Salah satunya dengan melepas ribuan ikan agar ekosistem di air tawar tetap terjaga.

"Kami menyongsong Hari Air yang tanggal 22 besok akan kita peringati sama-sama. Betapa pentingnya menjaga agar lingkungan hidup kita terus diwariskan kepada anak anak kita, cucu kita, sebagaimana kita meraihnya dan mendapatnya," jelasnya.

Anies menjelaskan, kegiatannya di Surabaya ini ingin memberikan pesan. Yakni tentang bagaimana melakukan dan menyebarkan kebaikan ke masyarakat Kota Pahlawan.

"Ini dilakukan pagi ini di Surabaya sebuah kota yang dikenang sebagai tempat bukti, bahwa pahlawan-pahlawan itu dilahirkan oleh keluarga-keluarga di sini. Kami yakin, semoga kebaikan itu terus terawat dan membesar," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga berterima kasih atas antusiasme warga ketika dirinya datang ke Surabaya sejak Jumat (17/3/2023). Ia berharap kondisi ini lebih baik untuk Pemilu 2024.

"Hari ini adalah penuntasan kegiatan hari Jumat kemarin, alhamdulillah saya bersyukur atas silaturahmi dan antusiasme tentang masa depan Indonesia yang lebih adil. Kondisi kita yang lebih baik, Insya Allah kita menyongsong bersama-sama di pemilu tahun depan," urainya.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

&l;p>Ia juga berpesan kepada para relawannya untuk tetap menjaga solidaritas.

"Semangat luar biasa (relawan), kemarin di berbagai aktivitas. Jadi saya titip menjaga solidaritas jangkau semua dan pesannya mempersatukan," pesannya.

Kunjungi Madura

Pada hari sebelumnya, Anies Baswedan bertandang ke Bangkalan. Di Pulau Madura ini, Anies melakukan pertemuan dengan sejumlah habib, ulama, dan tokoh se-Madura.

Pertemuan bertajuk silaturahmi kebangsaan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taroqqi Karongan, Sampang.

Meski kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu disambut guyuran hujan deras. Namun guyuran hujan tak mengurangi antusiasme warga dan simpatisan dari empat kabupaten di Madura untuk mengikuti acara tersebut hingga tuntas.

"Sebuah kehormatan besar bagi saya, disambut para kiai dan habaib, dan antusiasme masyarakat Madura yang luar biasa meskipun di tengah guyuran hujan," ujar Anies, Sabtu (18/3/2023).

Sebelum menyampaikan pidato politiknya Anies menyempatkan nyekar di makam almarhum KH Alawi Muhammad sesepuh pesantren At-Taroqqi Sampang. Capres yang diusung Partai NasDem itu lalu melanjutkan pertemuan dengan sejumlah ulama dan simpatisan di lapangan pesantren.

"Kami secara khusus memohon doa restu kepada beliau, para ulama dan habaib untuk mengemban amanah untuk menjadi calon presiden. Dengan doa dan gelora semangat masyarakat Madura, saya yakin akan menggema di seluruh Indonesia," ungkap Anies.

Sementara itu, KH Faurok Alawi yang mewakili sejumlah ulama yang hadir menaruh harapan besar agar Anies Baswedan bisa menjadi Presiden Indonesia. Para ulama yakin dengan kepemimpinan Anies, bisa membawa perubahan lebih baik di Indonesia.

"Kami menginginkan pemimpin negeri yang cerdas dan berani, yang mampu memberikan perubahan untuk Indonesia lebih baik," kata Faurok.

Ulama Madura yang hadir dalam acara itu di antaranya adalah KH Abdullah Khon Thobrini dari Bangkalan, KH Yahya Amiduddin dan KH Abdul Milik dari Sampang. Selain itu ada KH Ali Karrar dari Pamekasan serta KH Jurjis Muzzammil dari Sumenep. Selain ulama dan habaib, kehadiran Anis juga disambut para kader dari Partai NasDem di antaranya Bupati Sampang H Slamet Junaidi.

Berkunjung ke Makam Pencetus Nama NU

Setelah berkunjung ke Madura, Anies Baswedan berziarah ke makam pencetus nama Nahdlatul Ulama (NU) KH Mas Alwi, di Tambakrejo, Simokerto, Surabaya. Napak tilas dilakukan demi menghormati para pendiri NU.

Tidak hanya untuk menghormati pendiri NU, Anies mengaku napak tilas kali ini sekaligus untuk mengenang perjuangan Kiai Mas Alwi dalam upaya merebut kemerdekaan RI kala itu.

"Jadi saya dalam perjalanan kembali dari Madura ziarah ke Makam KH Mas Alwi. Nah, KH Mas Alwi ini orang yang mencetuskan nama Nahdlatul Ulama," ujar Anies kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Anies menyebut bahwa banyak hal yang bisa dipelajari dari kisah dan sejarah yang diukir KH Mas Alwi. Dia mengaku kagum kepada sosoknya, karena semasa hidup sering keliling dunia tapi tidak pernah lupa dengan Tanah Air.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

"Kami ziarah ke sini untuk menghormati dan memberikan pesan kepada semuanya. Kepada diri kita semuanya, bahwa karya-karya yang kita hasilkan itu punya dampak yang panjang, dan salah satunya adalah KH Mas Alwi. KH Mas Alwi ini sempat berkeliling keluar Indonesia agak panjang, cuman karena pengalaman itulah beliau bisa berkarya dengan luar biasa," sambungnya.

Sebelum masuk area makam, Anies sempat membeli bunga di depan area makam. Di sanalah warga langsung mengejar dan berebut salaman dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Baru ini saya ketemu langsung sama Pak Anies. Seneng, orangnya murah senyum ternyata," ucap Suryono, warga setempat.

Senada, Aisyah juga mengaku tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Anies. Dia bahkan menyebut Anies presiden.

"Seneng ketemu Pak Presiden langsung," katanya

Nikmati Jalan Tunjungan

Setelahnya, Anies Baswedan menikmati malam Minggu di Surabaya dengan mlaku-mlaku nang Jalan Tunjungan. Anies mengaku terkesan dengan suasana Kota Surabaya, khususnya Jalan Tunjungan yang kini menjadi ikon Kota Pahlawan.

"Saya senang sekali malam hari ini jalan-jalan di Jalan Tunjungan, menikmati malam Minggu di sini. Surabaya ini luar biasa, guyub, meriah, ceria, dan ketemu begitu banyak lintas usia ya mulai anak-anak, remaja, mahasiswa sampai yang lansia," kata Anies di Tunjungan, Surabaya, Sabtu (18/3/2023) malam.

"Saya kira di sini banyaknya anak-anak dan ternyata orang tua juga banyak jalan-jalan malam di sini. Ini pengalaman malam mingguan di Jalan Tunjungan yang mengesankan," lanjutnya.

Jalan-jalan malam di kawasan Tunjungan bagi Anies sangat menyenangkan. Ia merasa tidak lelah, meski berjalan dari ujung Utara Jalan Tunjungan hingga ke arah Selatan.

"Ya nggak capek, malah seru, meriah kalau dibilang, capek nggak, justru menyenangkan apalagi suasana masyarakatnya ceria. Masyarakat Surabaya ini ekspresif ceria. Jadi menjangkau ngobrol jadi suasananya suasana malam Minggu yang menyenangkan," jelasnya.

Hanya Ingin Silaturahmi

Ditanya soal kunjungannya ke Jalan Tunjungan untuk meraih ceruk milenial, Anies menjawab secara diplomatis bahwa dirinya hanya ingin silaturahmi.

"Kita silaturahmi sama semua, karena ini soal Indonesia soal kita semua," imbuhnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan, selama berada di Surabaya sangat mengesankan baginya. Ia juga bersyukur baru saja bertemu ulama se-Madura.

"Senang bisa silaturahmi dengan masyarakat di Jawa Timur khususnya di Surabaya tadi siang ke Bangkalan, ke Sampang ketemu dengan masyarakat Madura termasuk tokoh-tokohnya guyub," pungkasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU