Optika.id - Partai Golkar dianggap sebagai partai yang lahir dari ide Presiden Pertama Indonesia, Soekarno yang akrab disapa Bung Karno. Hal tersebut dikatakan oleh Peneliti dari University of New South Wales Australia, David Reeve.
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
Dalam keterangannya, David menyebut ide tersebut sudah ada sejak tahun 1955 1956.
"Idenya dari Bung Karno yang awalnya adalah golongan fungsional pada tahun 19551956," kata David Reeve dalam diskusi Golkar Institute di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, dari penelitian tersebut ditemukan bahwa Partai Golkar tidak dibentuk oleh Angkatan Darat saat itu maupun tidak lahir pada tahun 1964 menjelang kejatuhan Soekarno. Menurutnya, ketika Bung Karno mengatakan bahwa dirinya menolak sistem politik ala barat dan antipartai politik, saat itulah Golkar lahir.
Sejak tahun 1930-an, ucapnya.
Kemudian, ketika ada banyak kritikan mengenai partai, pada tahun 1955 ide Bung Karno mengenai golongan fungsional pun muncul. Pada akhirnya, Angkatan Darat lah yang mengeksekusi ide tersebut.
Pasca kejadian tersebut ditambah sejak kejatuhan Soekarno dan bangkitnya era Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto, Golkar kemudian diambil alih dan dijadikan alat kekuasaan diktatorialnya selama 32 tahun.
Baca Juga: Adies Kadir Nyatakan Munas Golkar Tak Menyalahi AD/ART Partai!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia melanjutnya, ketika Presiden Kedua RI Soeharto dilengserkan pada tahun 1998, banyak pihak yang memperkirakan Golkar terancam bubar jalan. Terlebih lagi saat itu partai baru yang dibentuk Megawati Soekarnoputri yakni PDIP mulai menunjukkan taji perlawanan.
Namun, spekulasi tersebut tidaklah benar bahkan mampu mengubah seluruh wajah Partai Golkar.
"Akbar Tanjung membentuk Golkar yang baru. Orang-orangnya berbeda dengan Golkar sebelum tahun 1998," ungkap enulis buku Golkar: Sejarah yang Hilang, kehadiran Akbar Tanjung, tokoh dengan latar belakang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Baca Juga: Bahlil Resmi Umumkan Pengurus Partai, Sarmuji Sekjen-Agus Gumiwang Ketua Dewan Pembina
Berkembang ke era Reformasi, Golkar yang mengalami gejolak politik pada era Soeharto berhasil bertahan dan selamat. Bahkan, hingga kini berhasil menjadi besar dalam kekuatan politik. Tak hanya itu, David menyebut bahwa Golkar telah sukses dalam menciptakan mesin politik tercanggih di Indonesia selama Orde Baru.
Di sisi lain, Tubagus Ace Hasan Syadzily yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute menjelaskan alasan mengapa pihaknya mengundang Professor David Reeve. Hal tersebut tak lepas dari reputasinya sebagai seorang sejarawan yang menulis tentang Partai Golkar. Oleh sebab itu, pihaknya ingin menggali kembali semangat historis Partai Golkar.
Apa yang disampaikan oleh David Reeve tersebut menurutnya tetap menjadi inspirasi bagi Partai Golkar meskipun Golkar saat ini telah kembali ke arus perpolitikan dengan menjadi partai politik, tetap saja harus tetap kembali pada semangat dasarnya yakni sebagai kelompok masyarakat yang mendorong melalui golongan fungsional.
Editor : Pahlevi