Survei SMRC: Popularitas Anies di Kalangan Santri Belum Begitu Tinggi

author Danny

- Pewarta

Sabtu, 15 Apr 2023 23:36 WIB

Survei SMRC: Popularitas Anies di Kalangan Santri Belum Begitu Tinggi

Optika.id - PopularitasAnies Baswedandi kalangan santri tampaknya belum begitu tinggi. Hal itu disebabkan oleh rendahnya persentase pemilih Anies di kalangan tersebut. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut justruGanjar Pranowoyang bisa memenangkan hati para santri.

Baca Juga: Hasto Soal Pilkada Jakarta, Masukan Rakyat Masih Didengarkan!

Dari 52,4%santri muslim di Jawa, 60% memilih Ganjar Pranowo, 20% memilihPrabowo Subianto, dan 15% memilih Anies Baswedan. Sisa 5%-nya terpantau belum menjawab.

Sementara itu, pilihan kelompok abangan juga lebih dominan ke Ganjar (58%). Anies dan Prabowo hanya memperoleh masing-masing sebesar 14n 11%. Sisa 16%-nya memutuskan untuk tidak menjawab. Selain itu, terdapat 59% kalangan priyayi yang memilih Ganjar, 0% memilih Prabowo, 19% memilih Anies, dan 22% tidak menjawab.

Ganjar didukung oleh mayoritas santri, abangan, dan priyayi, kata Pendiri SMRC, Saiful Mujani, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (15/4/2023).

Berdasarkan data ini, Saiful menyimpulkan bahwa perbedaan santri, abangan, dan priyayi dalam pemilihan presiden tidak penting. Baik yang santri, abangan, maupun priyayi di kalangan Muslim Jawa sama-sama dominan memilih Ganjar Pranowo.

Ada memang warga yang menganggap dirinya santri, abangan, dan priyayi. Tapi itu tidak punya efek berarti dalam perilaku memilih di pemilihan presiden, pungkasnya.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, studi mutakhir yang dilakukan oleh Saiful Mujani ini menunjukkan bahwa pada masyarakat Muslim beretnis Jawa, kelompok warga yang mengidentifikasi dirinya sebagai santri, semakin dominan.

Namun, santrinisasi kultural dan sosial tersebut tidak muncul dalam bentuk santrinisasi politik. Dalam pemilihan presiden, mayoritas atau 60% warga Muslim Jawa yang mengaku santri memilih kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta tersebut menjelaskan bahwa tipologi priyayi, santri, dan abangan adalah konsep antropologis. Hal itu merupakan hasil penafsiran Clifford Geertz terhadap gejala keagamaan Muslim di Jawa.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Penjelasan itu, didasari Saiful bahwa ada keyakinan dari para ilmuwan bahwa tahun 50-an yang dominan justru adalah kelompok abangan. Walaupun tidak ada survei ketika itu, namun ada semacam keyakinan bahwa saat itu, kelompok abangan lebih besar dari santri.

Buktinya adalah bahwa di dalam Pemilu 1955, pemenangnya adalah Partai Nasionalis Indonesia (PNI). Di Jawa, partai yang dominan ketika itu adalah PNI dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara partai Islam Masyumi, dominan di luar Jawa, terutama di Sumatera, jelasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU