Survei SMRC: PDIP Turun, Golkar Menguat!

author Danny

- Pewarta

Rabu, 26 Apr 2023 09:43 WIB

Survei SMRC: PDIP Turun, Golkar Menguat!

Optika.id - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada pemilih kritis menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih unggul, disusul Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Golongan Karya (Golkar).

Baca Juga: Klaim Boleh Memihak, Saiful Munjani: Presiden Sudah Kalap

Demikian hasil survei SMRC bertajuk Tren Elektabilitas Partai Politik di Kelompok Pemilih Kritis yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV pada Selasa (25/4/2023).

Dalam presentasinya, Deni menunjukkan bahwa bila pemilihan umum (Pemilu) dilaksanakan ketika survei dilakukan (18-19 April 2023), PDIP mendapat dukungan terbesar di kelompok pemilih kritis, 16,1 persen, disusul Gerindra 11,7 persen, Golkar 8,7 persen, PKB 6,1 persen, Demokrat 5,1 persen, Nasdem 4,9 persen, PKS 4,4 persen. Partai-partai lain di bawah 4 persen, dan masih ada 31,2 persen warga belum menentukan pilihan.

Lebih jauh Deni menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir (April 2020-April 2023), dukungan pemilih kritis pada PDIP menurun dari 23,1 persen menjadi 16,1 persen. Sebaliknya, Golkar cenderung menguat dari 5,1 persen menjadi 8,7 persen pada periode yang sama. Partai-partai lain tidak banyak mengalami perubahan signifikan (perubahan di bawah 3 persen).

Namun demikian, lanjut Deni, proporsi dukungan pada partai tidak banyak berubah dibanding hasil Pemilu 2019. Dalam survei ini, menurut Deni, partai-partai politik masih punya peluang untuk meningkatkan suara karena masih ada 31,2 persen pemilih kritis yang belum menentukan pilihan.

Baca Juga: Musim Pemilu, Lembaga Survei Laris Manis

Deni menggarisbawahi bahwa pemilih kritis adalah kelompok pemilih yang penting. Mereka pada umumnya, menurut Deni, tidak mudah goyah dan dipengaruhi, sebaliknya malah potensial memengaruhi kelompok pemilih lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemilih yang memiliki telepon/cellphone merupakan indikasi kelompok pemilih kritis. Mereka cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon/cellphone, dan karena itu kritis dalam menilai berbagai persoalan.

Jumlah pemilih kritis sekitar 80ri total populasi pemilih, dan cenderung berada di lapisan lebih atas, jelas Deni.

Baca Juga: Survei SMRC: Pendukung 212 Sebanyak 35 Persen Pro Prabowo, 42 Persen Dukung Anies

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 80ri total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 831 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±3,5% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU