Optika.id - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyatakan bahwa lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) diduga didanai oleh koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo, sedangkan Indikator Politik Indonesia diduga dibiayai oleh koalisi yang mendukung Prabowo Subianto. Terbukti bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo tercatat paling tinggi dalam survei SMRC, sementara Prabowo Subianto unggul dalam survei Indikator.
Seperti yang ditulis populis.id dari pernyataan yang dipetik dari akun pribadinya, Senin (11/12/2023), masing-masing sibuk rekayasa opini. SMRC dibiayai koalisi Ganjar, hasilnya yang bersangkutan pasti menang. Sedangkan, Indikator dibiayai oleh koalisi Prabowo, maka hasilnya yang bersangkutan yang menang. Koalisi Anies gak bayar, alhasil kalah melulu," ungkapnya.
Baca Juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
Lukman menyimpulkan bahwa elektabilitas tertinggi dalam survei bergantung pada siapa yang membiayainya. "Kesimpulan pemenang ditentukan oleh pihak yang membiayai, sementara etika ilmiah survei tidak dianggap penting," tambahnya
Namun, dalam survei terbaru yang bukan berasal dari SMRC maupun Indikator, pasangan nomor dua dari Koalisi Indonesia Maju, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menempati posisi puncak.
Maka Gus Umar Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Hasibuan Al Chelsea, meminta agar lembaga survei berhenti sementara merilis survei capres, setidaknya sampai Februari 2024, agar ketiga capres dan pasangannya bisa berkampanye dengan tenang.
Baca Juga: Terungkap! Kubu yang Paling Banyak Menawarkan Serangan Fajar ke Pemilih: Paslon 2 dan 3
"Lembaga survey bisa gak ya berhenti dulu rilis hasil survei. Biarkan dulu para capres kampanye sampai masa penghitungan dimulai 14 februari," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (11/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kalian sadar gak hasil rilis kalian tak satupun yang sama padahal metodologinya sama. Sadar gak kalian akhirnya menggiring opini rakyat tuk menangkan salah satu paslon," imbuhnya.
Baca Juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024 Ditunda, Kenapa?
Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada Desember 2023, Prabowo Subianto dan Gibran mendapatkan elektabilitas sebesar 39,3 persen. "Pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam hampir semua kelompok sosial dan demografis yang menjadi responden," tulis peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, sebagaimana dikutip dari Harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Metode ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, serta biaya survei sepenuhnya ditanggung oleh Harian Kompas.
Editor : Pahlevi