Optika.id - Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus memberikan perbedaan kepuasan publik terhadap mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir masa jabatannya.
Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
"Angka kepuasan 75,5 persen (untuk Jokowi) tentu butuh kerja keras yang Konsisten serta tak sekadar kata-kata," ujar Jhon dalam keterangannya, Senin (1/5/2023).
Sedangkan SBY dikatakan Jhon, menjelang akhir masa jabatannya, publik tidak begitu puas dengan kinerjanya.
"SBY menjelang lengser justru tingkat kepuasan publik sangat rendah, cuma 35,91 persen," ucapnya.
Dikatakan Jhon, hal tersebut merupakan perbedaan yang sangat kontras. "Jokowi menggunakan anggaran untuk meningkatkan produktivitas, SBY sibuk bakar uang," tandasnya.
Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 8-13 April 2023 menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75,5 persen.
Baca Juga: Dosa-dosa Jokowi
Hasil tersebut menempatkan Jokowi berada di level tertinggi jika dibandingkan hasil-hasil survei sebelumnya dalam delapan tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebanyak 75,5 persen responden yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi tersebut terdiri atas 16,6 persen responden yang menyatakan sangat puas dan 58,9 persen menyatakan cukup puas.
Sebelumnya, persentase kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi yang tertinggi adalah sebesar 75,3 persen yakni pada Januari 2023, sedangkan dalam survei pada Maret 2023, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebesar 75 persen.
Baca Juga: Kunjungi Jatim, Jokowi Resmikan Flyover Djuanda dan RS Kemenkes Surabaya
Burhanuddin menyampaikan dua alasan yang menyebabkan tingginya persentase kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi pada periode April ini.
Pertama, publik menilai di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, penanganan ekonomi Indonesia bernilai positif.
Alasan kedua dijelaskan Burhanuddin, publik menilai Presiden Jokowi dan Pemerintah Indonesia mampu menanggulangi pandemi COVID-19.
Editor : Pahlevi