Kebebasan Anas Urbaningrum Goyahkan Stabilisasi Partai Politik?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 03 Mei 2023 11:46 WIB

Kebebasan Anas Urbaningrum Goyahkan Stabilisasi Partai Politik?

Optika.id - Beberapa waktu yang lalu, kebebasan Anas Urbaningrum sempat mencuri perhatian publik dengan berbagai narasi yang dilontarkannya. Terutama, kehadiran sosok Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat (Jabar) Saan Mustopa yang menjemput Anas di lapas Sukamiskin.

Baca Juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!

Kehadiran Saan Mustopa ini lantas menjadi buah bibir pasalnya partai Nasdem tengah menjalin koalisi dengan partai Demokrat yang merupakan masa lalu bagi Anas.

Banyak pertanyaan mengenai kepentingan mengapa Saan Mustopa hadir secara langsung dan menjemput Anas padahal antara Partai Demokrat dan Anas Urbaningrum menjalin hubungan yang tidak baik-baik saja pasca kasus korupsi yang dilakukan oleh Anas.

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Senior Pusat Riset Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menganggap jika kehadiran Saan Mustopa di sana bukanlah hal yang terlalu mengejutkan lantaran Anas dan Saan merupakan sahabat lama di tubuh Partai Demokrat.

Saya kira tidak ada kaitannya dengan politik, dia hadir ya memang sebagai kolega Anas seperti halnya ketua umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek. Kurang lebihnya seperti itu, ucap Lili kepada Optika.id, Rabu (3/5/2023).

Akan tetapi, sambung Lili, apabila Saan masih setia kepada kawan lamanya itu, maka dengan segala kemungkinan dia tidak setuju dengan koalisi dengan Partai Demokrat, besar dugaan bahwa Saan akan hengkang dari Partai Nasdem kemudian mengikuti jejak Gede Pasek yang hijrah ke PKN.

Saya kira umpamanya kecuali memang Saan tidak setuju dengan koalisi perubahan itu, kalo tidak setuju dengan koalisi perubahan konsekuensinya ya keluar dari Partai Nasdem bergabung dengan PKN, ujarnya.

Baca Juga: Obral Kursi Menteri Untuk AHY dan Demokrat yang Pikun Konflik Agraria

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anas Urbaningrum memang digadang-gadang akan berlabuh ke PKN pasca melalui 5 tahun masa kurungan, dihempas Demokrat, dan vakum dalam berpolitik. Ini terbukti banyak simpatisan Anas yang mendirikan PKN sebagai bentuk kerinduan serta wadah bagi Anas setelah menghirup udara bebas.

Sementara itu, di pihak lain, Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari menjelaskan jika bebasnya mantan ketua umum partai berlambang bintang mercy itu tidak mempengaruhi seluk beluk partainya maupun menganggu stabilitas dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah terbentuk dari tiga parpol yakni PKS, Partai Demokrat dan Partai Nasdem.

Tidak terlalu khawatir. Kan kita melihat ini sebagai satu fenomena biasa saja, kata Tobas dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Oposisi Memang Berat Mas AHY, Demokrat Takkan Kuat, Biar Rakyat Saja

Pria yang akrab disapa Tobas ini pun menegaskan bahwa pihaknya tidak hendak mencampuri urusan dapur lain. Sebaliknya, dirinya tetap menyerahkan sepenuhnya terkait masalah internal untuk diselesaikan dalam tubuh Partai Demokrat itu sendiri. Apalagi, simpang siur Anas yang menebar ancaman kepada Partai Demokrat untuk membuka kedoknya.

Sementara itu, hal berbeda diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara, Indra Piliang. Menurutnya, apabila dicermati secara baik, kebebasan Anas Urbaningrum merupakan gendering bahaya bagi kedua belah pihak baik Partai Demokrat, maupun Koalisi Perubahan itu sendiri.

Ini kalo yang saya lihat, kebebasan Anas menjadi suatu ancaman, terlebih Demokrat sendiri sedang diganggu oleh kubu Moeldoko kalo tidak dicermati akan berdampak kepada KPP yang menjadi rapuh, kebebasan Anas membawa polemik baru, tutur Indra.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU