Optika.id - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mencermati pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) yang mengangkat isu politik identitas.
Baca Juga: Misinformasi Pemilu 2024 Masif, Namun Masih Dinamis
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan balik terhadap sindiran bakal calon presiden Anies Baswedan terhadap calon presiden PDIP Ganjar Pranowo.
Natalius Pigai menanggapi pernyataan Hasto melalui akun Twitter pribadinya. Melalui cuitannya, Natalius Pigai menyoroti pernyataan Hasto yang menyebut politik identitas yang dilakukan Anies berkaitan dengan agama Islam.
Natalius Pigai kemudian mempertanyakan mengenai dukungan PDIP yang selalu diberikan kepada calon presiden dari Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah.
"Jika Hasto mengatakan Anies melakukan Politik Identitas karena Agama Islam, maka saya ingin bertanya dan menguji kecerdasan Hasto dan orang-orang PDIP. PDIP selalu mendukung calon presiden dari Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah, apakah itu bukan Politik Identitas? Silakan jawab!" ujar Natalius Pigai seperti dikutip Optika.id dari akun Twitter pribadinya, pada hari Selasa (23/5/2023).
Sementara itu, diketahui bahwa Anies Baswedan menyindir Ganjar Pranowo yang terlihat melakukan blusukan namun terkesan hanya ingin diperhatikan kamera.
Baca Juga: Perang Kebudayaan Antar Fans K-Pop
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal ini, Hasto menegaskan bahwa dalam sistem demokrasi saat ini, semua pihak memiliki hak untuk menyampaikan kritik.
Lebih lanjut, Hasto memberikan tanggapan balik dengan menyatakan bahwa kepemimpinan PDIP berakar di kalangan bawah, bukan pada elit atau politik identitas.
"Sehingga kritik tentu merupakan bagian dari sistem demokrasi kita, tetapi budaya kepemimpinan yang dibangun oleh PDIP adalah budaya kepemimpinan yang berakar di kalangan bawah, bukan pada elit atau politik identitas. Itu bukan karakteristik PDIP," ujar Hasto.
Baca Juga: Trauma Pemilu 2019 Silam, Polri Akan Awasi Akun Palsu Penyebar Hoaks Pemilu 2024
Selanjutnya, Hasto menegaskan bahwa dalam berpolitik, harus mengenal seluruh masyarakat Indonesia dalam segala aspek kehidupannya. Oleh karena itu, menurutnya, pemimpin dari PDIP berakar di kalangan bawah.
"Ciri khas PDIP adalah pemimpin yang berakar di kalangan bawah dengan prestasi dan kinerja yang baik," tambahnya.
Editor : Pahlevi