Tanggapi Pelaporan Relawan Ganjar terhadap Anies, Refly: Ancaman Demokrasi

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Rabu, 24 Mei 2023 18:33 WIB

Tanggapi Pelaporan Relawan Ganjar terhadap Anies, Refly: Ancaman Demokrasi

Optika.id - Refly Harun, seorang pakar hukum tata negara dan pengamat politik, telah mengungkapkan kekhawatirannya terkait pelaporan yang dilakukan oleh relawan Ganjar Pranowo terhadap Anies Baswedan ke polisi, dan menganggapnya sebagai ancaman terhadap demokrasi.

Baca Juga: Hasto Soal Pilkada Jakarta, Masukan Rakyat Masih Didengarkan!

Melalui saluran YouTube-nya, Refly Harun membahas tindakan tersebut dan meminta Ganjar Pranowo, sebagai orang yang bertanggung jawab atas relawan tersebut, untuk turun tangan dan menegur relawannya yang melaporkan Anies Baswedan.

"Seharusnya Ganjar Pranowo sebagai orang yang memiliki relawan menegur relawan seperti ini," ungkap Refly di saluran YouTube-nya, seperti dikutip Optika.id pada Rabu (24/05/2023).

Baginya, melaporkan pihak lain ke polisi hanya karena perbedaan selera dalam hal pendapat seseorang merupakan tindakan yang merusak demokrasi.

Refly juga menambahkan bahwa perilaku seperti ini akan membuat Indonesia menjadi bahan tertawaan negara lain.

"Ini merusak demokrasi," katanya.

"Negara kita akan menjadi bahan tertawaan jika perbedaan pendapat diselesaikan melalui lembaga penegak hukum hanya karena dianggap salah mengutip data," tambahnya.

Menurut Refly Harun, melaporkan Anies Baswedan hanya karena kesalahan dalam mengutip data adalah suatu yang berlebihan dan seharusnya tidak harus dibawa ke ranah hukum.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baginya, lebih baik jika terjadi perdebatan berdasarkan data yang benar dan dianggap lebih akurat sebagai cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat, daripada melaporkan seseorang hanya karena pendapatnya tidak sesuai dengan selera.

"Apa maksudnya? Apakah kita ingin mengirimnya ke penjara? Apakah Anies melakukan tindakan kriminal? Jika memang ada kesalahan dalam mengutip data, maka tanggapi dengan data yang benar dan dianggap lebih akurat," tegasnya.

"Seperti yang dilakukan TGB (Taufik Kurniawan Basari) yang ingin membantah Anies, namun justru diolok-olok oleh anggota DPR dari Partai Demokrat. Namun, apa yang dilakukan oleh TGB merupakan upaya untuk seimbang dalam informasi. Tapi relawan Ganjar justru melaporkan Anies ke polisi," tambahnya.

Refly Harun juga menyatakan keheranannya tentang bagaimana Indonesia dapat menjalankan demokrasi dengan baik jika seseorang dilaporkan ke polisi hanya karena pendapatnya tidak sesuai dengan selera orang lain.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Baginya, hal ini mencerminkan penyimpangan dalam praktik demokrasi.

"Bagaimana kita bisa berdemokrasi dengan baik jika kita melaporkan seseorang ke Bareskrim hanya karena tidak setuju dengan pendapat dan data yang mereka sampaikan?" jelasnya.

"Saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Inilah yang sebenarnya menyedihkan pada era pemerintahan Presiden Jokowi, ketika semakin banyak orang yang menggunakan polisi untuk menekan lawan mereka. Hal ini sangat aneh. Untungnya, Bareskrim menolak pelaporan tersebut, karena jika diterima, maka demokrasi kita akan rusak," tambahnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU