Optika.id - Menko Polhukam Mahfud MD tidak terlalu bersemangat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres). Dua pengalaman "pahit" sudah cukup menjadi pelajaran berharga baginya.
Baca Juga: Mahfud MD: Hak Angket DPR Bisa Makzulkan Jokowi Seperti Soeharto
Nama Mahfud MD termasuk dalam 10 nama yang sedang dipertimbangkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Megawati sedang mencari pasangan yang cocok untuk Ganjar Pranowo.
Dari segi kapasitas, Mahfud termasuk salah satu kandidat yang potensial. Pengalaman beliau tidak diragukan lagi. Dia pernah menjadi Menteri Pertahanan pada era Gus Dur. Selain itu, dia juga merupakan seorang guru besar hukum tata negara dan pernah menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Mahfud juga cukup populer karena sering menjadi perhatian media massa dengan pernyataan-pernyataannya yang jujur. Selain itu, dia aktif di media sosial.
Dalam percakapan dengan Helmy Yahya, Mahfud MD mengungkapkan pengalaman menjelang Pemilihan Presiden 2019. Dia mengakui bahwa saat itu dia berusaha untuk mendapatkan jabatan wakil presiden. Dia berharap menjadi pendamping Jokowi untuk periode kedua.
Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
Dia membentuk tim khusus yang bertugas untuk memperluas popularitas nama Mahfud agar terus dibicarakan. Setiap kali nama Mahfud MD disebut, tim tersebut datang untuk memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Puncaknya adalah ketika saat-saat menjelang pengumuman calon wakil presiden. Mahfud MD sudah mengenakan kemeja putih. Namun, ternyata Megawati mengumumkan Ma'ruf Amin.
Ternyata, ini bukanlah kejadian pertama. Mahfud sebelumnya juga merasa kecewa pada era Presiden SBY ketika beliau gagal menjadi menteri. Namun, akhirnya SBY memfasilitasi kedudukan beliau di MK dan akhirnya terpilih sebagai ketua.
Baca Juga: Jokowi Pasang Muka Badak Libas Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
"Jika saya terus-menerus mengejar, saya tidak akan mendapatkannya. Tapi ketika saya tidak lagi mengejarnya, malah mendapatkan jabatan. Jika Allah menghendaki, kita pasti akan mendapatkannya tanpa perlu terus mengejar," kata Mahfud dalam percakapan di kanal YouTube Helmy Yahya seperti dikutip Optika.id, Rabu (24/5/2023).
Berdasarkan pengalaman tersebut, Mahfud mengaku tidak lagi mengejar-ngejar jabatan.
Editor : Pahlevi