Optika.id - Pernyataan Denny Indrayana, seorang pakar Hukum Tata Negara, mengenai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengabulkan sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup telah memicu perdebatan di kalangan elite politik.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Tak Kekurangan Stok Pemimpin untuk Pilkada Jawa Tengah
Sebelumnya, tanggapan terhadap pernyataan Denny Indrayana datang dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui akun Twitternya pada Minggu, (28/5/2023).
Dalam cuitannya, SBY menyebut bahwa perubahan sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup untuk Pemilu 2024 dapat menimbulkan kekacauan politik atau keadaan kacau, mengingat tahapan Pemilu telah dimulai.
Baca Juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu
PDIP Respons cuitan SBY
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan SBY kemudian ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto. Dalam wawancara dengan media di kantor DPP PDIP, Jakarta, pada Senin, (29/5/2023), Hasto menyatakan bahwa keadaan kacau politik dapat terjadi jika ada penyalahgunaan kekuasaan saat pelaksanaan Pemilu.
Baca Juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak
Hasto melanjutkan bahwa seorang pemimpin seharusnya memiliki sikap yang nasionalis dan bukan justru menakut-nakuti masyarakat melalui pernyataannya.
Editor : Pahlevi