Pro Kontra Wisuda, FSGI Sarankan Kemendikbudristek Terbitkan Surat Edaran Khusus

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 20 Jun 2023 15:48 WIB

Pro Kontra Wisuda, FSGI Sarankan Kemendikbudristek Terbitkan Surat Edaran Khusus

Optika.id - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menanggapi ramainya tuntutan wali murid terkait dengan perayaan wisuda di jenjang TK, SD, SMP dan SMA yang dinilai memberatkan.

Baca Juga: Lamongan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Dana

Oleh sebab itu, FSGI memberi rekomendasi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membuat regulasi terkait perayaan wisuda. Pasalnya, hingga saat ini masih belum ada regulasi yang mengatur perayaan wisuda di jenjang dari TK hingga Perguruan Tinggi.

Selama ini, regulasi terkait wisuda hanya diatur dari ketentuan pimpinan lembaga pendidikan yang disetujui orang tua dan bersifat tidak wajib.

"Menteri Nadiem dapat membuat surat edaran yang berpedoman pada aturan yang sudah ada," tulis FSGI dalam siaran pers yang dikutip Optika.id, Senin (19/6/2023).

Misalnya, surat edaran tersebut dapat berpedoman pada Permendikbud Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi siswa jenjang SD hingga SMA.

Surat edaran tersebut bisa direvisi dengan memperluas jangkauannya seperti mengatur pakaian atau seragam wisuda misalnya wisuda jenjang pendidikan tersebut bisa mengenakan seragam khas sekolah yang sudah dimiliki oleh siswa sebelumnya.

FSGI menilai jika pakaian dan atribut wisuda tersebut merupakan salah satu hal yang membebani orang tua dari segi biaya dan lain-lain yang tidak tercantum dalam biaya wajib untuk keperluan sekolah. Orang tua juga mengeluarkan biaya ekstra untuk keperluan jasa rias di salon, keperluan foto dan biaya perayaan wisuda dari sekolah.

Baca Juga: Beasiswa Mahaghora Dibuka Sampai 26 Juli 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Seluruh biaya itu tidak sedikit dan memberatkan para orang tua, terutama yang tidak mampu. Hal inilah yang kerap memicu pengaduan pungli dari masyarakat," kata FSGI.

Apabila wisuda tetap dilaksanakan, maka FSGI menyarankan agar perayaannya dibuat lebih sederhana baik dari prosesinya, pakaian, dan perlengkapannya. Di sisi lain FSGI mengimbau agar masyarakat lebih bijaksana dalam mengikuti wisuda dengan segala prosesinya.

"Karena bukan sesuatu yang wajib maka orang tua dapat mempertimbangkan sisi positif-negatifnya," ucap FSGI.

Baca Juga: Akar Masalah Struktural Hingga Kultural Perundungan Anak di Sekolah

Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu perayaan wisuda bagi siswa TK hingga SMA menuai pro kontra dan ramai dibicarakan oleh warganet.

Banyak dari mereka, utamanya orang tua murid yang angkat bicara terhadap perayaan wisuda anaknya. Mereka menganggap bahwa perayaan wisuda tersebut tidak diperlukan bagi siswa di jenjang pendidikan tersebut. Alasannya, hal tersebut memakan biaya yang cukup banyak dan membebani orang tua.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU