Optika.id - Copet tidak mengenal siapa korbannya. Jika ada kesempatan, pasti akan dicuri. Terutama di tempat ramai di mana orang tidak saling memperhatikan.
Baca Juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen
Ceritanya, politisi dari Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menjadi korban copet. HP (handphone) miliknya hilang saat ia sedang menonton pertandingan Timnas Indonesia melawan Argentina.
Di luar lapangan, ketika akan masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta, pada Senin malam tanggal 19 Juni, dia masih menggunakan HP tersebut. Namun, tiba-tiba HP miliknya hilang, kemungkinan dicuri oleh seorang copet.
"Ternyata masih ada pencuri di GBK semalam. Meskipun dalam kejadian ini ada kesalahan dari diri saya karena kurang berhati-hati dan waspada," tulis Jansen Sitindaon dalam cuitannya di Twitter melalui akun @jansen_jsp, Selasa (20/6/2023).
Dia menjelaskan bahwa cuitan yang dia unggah tersebut bukan untuk menyalahkan siapa pun, termasuk pengelola GBK. Namun, dia bertanya-tanya mengapa tidak ada CCTV di depan Gate 6 sebagai pintu keluar VIP.
"Cuitan ini tidak bermaksud menyalahkan siapa pun, terutama pengelola GBK, karena mereka sama sekali tidak bersalah dalam kejadian ini. Namun, jika GBK memiliki CCTV, terutama di depan Gate 6 sebagai pintu keluar VIP, itu akan sangat membantu saya untuk melihat pelakunya. Karena kejadian kehilangan ini terjadi saat pembubaran setelah pertandingan selesai. HP ini masih saya gunakan di dalam stadion, jadi belum hilang," ujarnya.
Dia menegaskan lagi bahwa cuitannya tidak bermaksud menyalahkan siapa pun. Tetapi hanya untuk mengingatkan kita semua agar tidak mengulangi ketidakhati-hatian saat menonton pertandingan sepak bola atau berada di keramaian.
Baca Juga: Demokrat ke Kabinet, Jokowi Wujudkan Mimpi SBY?
"Ceritanya, saya memiliki HP Samsung Note yang biasanya saya gunakan untuk zoom darurat saat di jalan (jadi bukan HP utama saya), dan saya menyimpannya di dalam tas ransel hitam seperti yang terlihat dalam gambar. Ternyata, di tengah kerumunan dan keramaian di GBK malam itu, resleting tas saya dibuka dari belakang tanpa saya sadari dan HP di dalamnya diambil," kata @jansen_jsp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, dia baru menyadari hal tersebut saat sedang pulang, ketika ingin membeli air minum dan mengambil uang, ia baru menyadari bahwa resleting tasnya sudah terbuka.
"Saya baru menyadarinya ketika sedang pulang dan ingin membeli air mineral serta mengambil uang dari tas untuk membayar. Ternyata resletingnya sudah terbuka dan HP-nya sudah hilang," ungkap Jansen Sitindaon.
Tentu saja, dia merasa kesal, tetapi mengakui bahwa dia sendiri yang melakukan kesalahan. Salah satu kesalahannya adalah menghadapkan tas ransel ke belakang saat situasi ramai sehingga tidak dapat mengontrol atau melihat saat tas dibuka, termasuk saat HP-nya diambil.
Baca Juga: Suara Demokrat di Jatim Anjlok, Emil Dardak: Tunggu Hasil Final
Dia telah menerima kehilangan HP tersebut, tetapi masih berharap bahwa siapa pun yang mencuri atau mengambilnya dapat mengembalikannya dengan menghubunginya melalui semua media sosial atas namanya. Dia akan membayar dan mengganti harga HP tersebut.
"Bagi orang yang mengambil HP saya ini, nikmatilah barang tersebut, semoga menjadi berkah bagimu. Saya sudah rela. Namun, jika kamu ingin mengembalikan HP itu, tolong hubungi saya melalui semua media sosial yang saya miliki. Kirimi saya pesan pribadi. Saya akan membayar dan mengganti dengan harga HP tersebut jika kamu membutuhkan uang," tulis Jansen Sitindaon.
Dia juga menyampaikan pesan tersebut kepada toko penjual HP yang menerima HP miliknya dan siap untuk membelinya kembali dengan harga yang mereka beli dari pencuri. "Saya siap membayar dengan harga yang kalian beli dari pencuri. Tolong hubungi saya," ungkap Jansen Sitindaon.
Editor : Pahlevi
