Pemerintah Izinkan Ekspor Pasir, Ini Kritik Anies Baswedan

author Seno

- Pewarta

Minggu, 25 Jun 2023 14:36 WIB

Pemerintah Izinkan Ekspor Pasir, Ini Kritik Anies Baswedan

Optika.id- Bakal calon presiden (capres) yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengkritik keputusan pemerintah mengizinkan ekspor pasir laut.

Baca Juga: Hasto Soal Pilkada Jakarta, Masukan Rakyat Masih Didengarkan!

Anies mempertanyakan apakah kebijakan tersebut sejalan atau konsisten dengan komitmen pemerintah dalam menanggulangi persoalan climate crisis atau krisis iklim.

Pernyataan itu Anies sampaikan dalam video yang diputar di acara Indonesia Net Zero Summit 2023. Acara itu diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI),Sabtu (24/6/2023).

"Kalau kemudian yang muncul adalah kita mengizinkan ekspor pasir laut, maka menjadi pertanyaan bagaimana kita membuat konsistensi kebijakan untuk merespons krisis iklim ini," kata Anies sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat FPCI, Minggu (25/6/2023).

Anies menuturkan, dalam beberapa waktu terakhir, udara semakin terasa panas. Kondisi itu terasa tidak nyaman di kulit sehingga orang-orang harus menggunakan sun block.

Menurut dia, kondisi itu merupakan salah satu bentuk krisis iklim yang dampaknya bisa begitu parah, termasuk di antaranya abrasi atau rob. Anies lantas menyebut sejumlah rumah di kawasan pesisir yang tenggelam, seperti di Muara Gembong di Bekasi; Cemara Jaya, Karawang.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

"Bahkan kalau kita bicara Nusantara, ada lebih dari 80 pulau garis depan kita yang berisiko tenggelam karena kenaikan permukaan air laut yang amat cepat," ujar Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Anies, pemerintah seharusnya merespons berbagai persoalan lingkungan itu dengan kebijakan yang sesuai dengan komitmen penanggulangam climate crisis.

Saat ini, kata Anies, memang sudah terdapat sejumlah target yang tinggi dari pemerintah dalam menanggulangi krisis iklim.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Namun, kebijakannya turut dipertanyakan, termasuk di antaranya mengalokasikan subsidi untuk kendaraan mobil listrik. Padahal, pembeli kendaraan itu merupakan orang-orang mampu. Sementara itu, masyarakat yang paling merasakan dampak krisis iklim adalah mereka yang kurang mampu.

"Subsidi untuk mobil listrik itu hanya dinikmati segelintir orang yang memang kondisi ekonominya sudah sangat baik karena itu mereka mampu membeli mobil listrik," tutur dia

Penulis: Teguh Imami

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU