Luhut Ungkap Akan Lanjutkan Proyek Kereta Cepat ke Surabaya, Pengamat: Kemungkinan Proyek ini Dikerjakan China

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 25 Jun 2023 22:39 WIB

Luhut Ungkap Akan Lanjutkan Proyek Kereta Cepat ke Surabaya, Pengamat: Kemungkinan Proyek ini Dikerjakan China

Optika.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan rencana untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga Surabaya, Jawa Timur. Deddy Herlambang, seorang pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), menyatakan kemungkinan proyek ini akan dikerjakan oleh Cina.

Baca Juga: Luhut Dorong Pekerja Asing sebagai Pengawas Proyek IKN, Anggota DPR: Kita Mampu Melakukannya Sendiri

Terutama jika proyek kereta cepat ke Surabaya dimulai dari Bandung. "Jika dimulai dari Bandung, maka kemungkinan besar akan melibatkan Cina lagi karena sarana dan prasarana yang sama," kata Deddy dalam tulisannya pada Minggu, (25/6/2023).

Deddy juga memperkirakan biaya proyek kereta cepat hingga Surabaya dapat mencapai 5 hingga 7 kali lipat dari biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

"Namun, jika menggunakan pinjaman luar negeri yang berat, lebih baik dihindari," saran Deddy.

Baca Juga: Bertemu Kembali, Surya Paloh dan Luhut Bahas Isu Terkini Sambil Nikmati Makan Siang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya, Luhut menyatakan bahwa ia akan melaporkan hal ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah mencoba KCJB. "Nanti akan kami laporkan kepada presiden, studi awal untuk rute Bandung hingga Surabaya," ujarnya di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, (22/6/2023).

Luhut juga menyebut bahwa dalam proyek ini akan ada banyak penghematan karena adanya hilirisasi. Dengan demikian, berbagai bahan tidak perlu diimpor karena dapat diproduksi di dalam negeri.

Baca Juga: Luhut Nilai Aplikasi PeduliLindungi Bisa Pantau Distribusi Minyak Goreng

"Saya yakin ini akan membawa terobosan baru bagi negara kita. Sehingga kita dapat mengikuti Cina dari belakang, karena mereka sudah jauh lebih maju daripada kita. Namun, mereka juga ingin berbagi teknologi dengan kita," tutur Luhut.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU