Optika.id Kemajuan teknologi tidak terlepas dari penggunaan media sosial. Kini, media sosial justru menjadi sarana baru bagi Partai Politik (Parpol) untuk meraih suara, hingga berlomba untuk memenangkan suara untuk naik ke tampu kekuasaan.
Baca Juga: Peta Politik Kekuatan Partai Pemilu di Surabaya
Menurut Analisis Big Data Continuum, ada 5 Parpol yang populer di media sosial. Hal ini tentu saja mengacu pada perbincangan publik di media sosial terkait Parpol itu sendiri. "Terdapat 5 partai politik paling populer di media sosial, yaitu Nasdem, PDIP, PKS, PKB, dan Gerindra," menurut Big Data Continuum, pada Minggu, (25/6/2023).
Partai Nasdem diketahui menjadi partai paling populer dan mendapat tingkat penerimaan sebesar 77 persen. Partai Nasdem dan PKS menjadi populer karena sikapnya yang mengusung calon presiden 2024 (Capres) 2024, Anies Baswedan, yang dinilai menyelamatkan demokrasi
"Partai PKB populer karena ada narasi perbedaan dukungan di akar rumput antara mendukung Anies dan Prabowo. Partai PDIP populer (urutan kedua) karena didorong percakapan tentang Bacapres Ganjar. Partai Gerindra populer karena didorong tentang percakapan Bacapres Prabowo."
Namun, menurut Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto menyebut bahwa paling populer belum tentu mendapat kesan yang positif.
Baca Juga: Perolehan Sementara Partai Politik Terkuat di Jatim Versi Real Count Pemilu
Selain itu, menurut Wijayanto, saat ini Parpol kurang memperhatikan makna atau esensi dari Pemilihan Umum (Pemilu) itu sendiri. Terlepas dari data Parpol yang populer, Wijayanto menyebut bahwa Pemilu seharusnya digunakan untuk membicarakan masalah rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Hal lain, Pemilu harusnya menjadi satu ajang, menjadi penting, jika pada pemilu itu membicarakan masalah warga negara dan disebutkan apa solusinya," kata Wijayanto melalui diskusi online dengan judul "Popularitas Partai di Media Sosial, Apa Kata Big Data?".
Dia juga menambahkan bahwa Pemilu tidak akan lama lagi, dan seharusnya, Parpol merubah percakapan atau pembicaraan mereka mengenai situasi yang lebih umum, bukan masalah elit. "Ini sudah bulan Juni, berarti setengah tahun lagi, 6-8 bulan ya. Pembicaraan siapa yang populer, koalisi antar partai, isunya elit banget."
Baca Juga: Migrant Care Temukan Penggelembungan Suara 190 Persen di Dapil Jakarta II
Selain itu, popularitas Parpol saat ini tidak hanya terkenal karena kinerjanya atau pencapaiannya, melainkan karena kasus yang mencuat ke publik. Salah satunya menteri yang terlilit kasus korupsi.
Penulis: Teguh Imami
Editor : Pahlevi