PWM Jatim: Walaupun Berbeda, Muhammadiyah Tetap Hormati Perbedaan Perayaan Idul Adha

author Danny

- Pewarta

Senin, 26 Jun 2023 22:51 WIB

PWM Jatim: Walaupun Berbeda, Muhammadiyah Tetap Hormati Perbedaan Perayaan Idul Adha

Optika.id - Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur meminta umat saling menghormati dalam menyikapi perbedaan perayaan Idul Adha 1444 H. Apalagi, perbedaan hari raya bukan kali pertama terjadi.

Baca Juga: Sambut Milad Ke-112 Muhammadiyah, PWM Jatim Siapkan 112.000 Porsi Makanan Bergizi Gratis

Seperti diketahui, PP Muhammadiyah menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada, Rabu (28/6/2023). Sementara pemerintah melalui Kementrian Agama menetapkan hari Raya Idul Adha pada, Kamis (29/6/2023) mendatang.

Sekretaris PWM Jawa Timur, Prof Dr Biyanto menjelaskan perbedaan terjadi karena Muhammadiyah mendasarkan pada hasil perhitungan melalui metode hisab hakiki wujudul hilal. Hal ini dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

"Bagi Muhammadiyah, ini adalah soal yang masuk kategori ijtihad. Dan ijtihad itu harus saling menghormati dan menghargai," kata Prof Biyanto kepada Optika.id di Kantor PWM Jatim Jl. Kertomenanggal IV No 1, Dukuh Menanggal, Gayungan, Senin (26/6/2023).

Baca Juga: Muhammadiyah Gelar Milad 112 Tahun, Ini Makna Tema dan Logonya

Salat Idul Adha, disebutkan bakal digelar pada Rabu (28/6/2023). Sebagai bagian dari rasa menghormati, pihaknya juga mengimbau agar penyembelihan hewan kurban baru dilaksanakan keesokan harinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Jadi, sama dengan pemerintah dan sebagai bagian dari empati Muhammadiyah kepada yang merayakan Idul Adha pada tanggal 29 Juni," jelas Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat itu.

Baca Juga: Luluk Kunjungi PWM Jatim, Ingin Jawa Timur Jaya seperti Majapahit

Abdul Basith selaku Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim mengungkapkan Muhammadiyah telah menyiapkan lokasi salat ied di berbagai wilayah di Jawa Timur. Terdapat sekitar 1.488 titik lokasi tersebar di Jatim.

"Semua info tersebut tersedia di kantor-kantor Muhammadiyah di seluruh kabupaten/kota," ungkap dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU