Optika.id - Pandemi Covid-19 yang melanda di akhir tahun 2019 lalu mengubah segalanya, termasuk di antaranya adalah aktivitas belajar dan bekerja publik yang beralih ke ranah digital dan kerja dari rumah (WFH).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus Ratusan, Dinkes DKI: Masih Terkendali
Pada akhirnya, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak gaya hidup orang Indonesia terhadap teknologi dan seluk beluknya. Meskipun pandemi menimbulkan rasa duka dan stress berkepanjangan, namun menurut pengamat media sosial, Eddy Yansen, selama pandemi melanda, percepatan adopsi teknologi sudah meluas hingga ke komunitas warga yang paling kecil. Dan hal tersebut bahkan berlangsung hingga pandemi beralih status menjadi endemi.
Ini adalah momentum yang ditunggu, di mana adopsi teknologiremoteseperti bekerja dan belajar secara daring menjadi norma baru. Kondisi ini memaksa guru untuk mampu menggunakan video, merekam, mengedit, selayaknya seorangcontent creator atau youtuberuntuk mengajar jarak jauh. tutur Eddy dalam keterangannya, Selasa (27/6/2023).
Sementara itu menurut Nadia Yovani dari Department Sosiologi Universitas Indonesia, kebiasaan baru yang diterapkan selama pandemi memunculkan sebuah perubahan sosial dalam masyarakat. Dia menjelaskan ada empat tahap perubahan sosial dalam situasi krisis bencana nonalam seperti Covid-19. Empat tahapan tadi yakni pengendapan, pembiasaan, pembiasaan ulang dan keseimbangan yang baru.
Untuk bisa membentuk sebuah kebiasaan baru, imbuh Nadia, dibuhkan masa pembiasaan selama setahun. Oleh sebab itu empat tahap tadi bergantung kepada seberapa lama pandemi berlangsung. Syaratnya, yakni jika dalam waktu setahun itu kasus penularan Covid-19 masih berlangsung cukup massif. Apabila syarat tersebut memenuhi, maka akan terbentuk reorganisasi cara orang hidup, bekerja, dan belajar.
Baca Juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Misalnya, mulai terbiasa memakai masker, memakai hand sanitizer, bekerja dari rumah (WFH) hingga metode pembelajaran yang hybrid (tatap muka dan online).
Setelah itu, masyarakat akan memasuki fase pemulihan pascabencana. Ini dibutuhkan agar kondisi kembali normal seperti sebelum terjadinya pandemi.
Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru
Misalnya ada kebijakan baru untuk menghidupkan kembali roda perekonomian dan aktivitas warganya. Meskipun masyarakat akan kembali merasa aneh ketika kembali ke kondisi sebelum pandemi karena sudah terbiasa dengan perilaku ketika pandemi.
Misalnya saja enggan melepas masker karena sudah terbiasa. Mager (malas gerak) ketika ada kuliah atau sekolah online. Ya kan udah terbiasa semuanya serba online ya dulu. Jadinya keenakan, terbiasa deh dan itu sebenarnya wajar. Corona ini adalah jenis bencanaprogressive diffused disaster, yang tentu akan memberikan jenis perubahan sosial yang berbeda dengan tipe bencana lainnya, ucap Nadia.
Editor : Pahlevi