Optika.id - Jika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diberi jabatan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, akan terjadi kegaduhan di masyarakat. Menurut komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan, jabatan Dirut merupakan jabatan publik aktif dan memiliki peran penting dalam korporasi, sementara jabatan Komisaris Utama (Komut) merupakan jabatan publik yang tidak aktif.
Baca Juga: Projo Bantah Dugaan Penjegalan Kotak Kosong Pilkada Jakarta: Tak Benar!
"Tentu saja, dua poin ini bisa menjadi pemicu kegaduhan di publik jika Ahok menjabat sebagai Dirut Pertamina," ujar Tamil, Jumat (21/7/2023).
Tamil Selvan, yang akrab disapa Kang Tamil, menjelaskan alasan-alasan mengapa Ahok akan menyebabkan kegaduhan jika menggantikan Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina.
Baca Juga: Kotak Kosong Pilgub Jakarta Jadi Demokrasi Tak Sehat!
"Pertama, kegaduhan dapat dipicu oleh orang-orang atau kelompok yang merasa bahwa Ahok adalah penista agama atau mantan penista agama, sehingga dianggap 'tidak pantas' untuk kembali menduduki jabatan publik," ungkap Kang Tamil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alasan kedua, lanjut Kang Tamil, kegaduhan akan berasal dari Ahok sendiri yang seringkali membuat kontroversi, baik melalui tindakan maupun pernyataannya di ruang publik.
Baca Juga: Perludem: Bunuh Diri Parpol Jika Usung Calon Tunggal di Pilgub Jakarta
"Dia kadang-kadang memicu ketegangan," tambah Kang Tamil.
Editor : Pahlevi