Sistem Zonasi PPDB Sebabkan Gagalnya Pemerataan Pendidikan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Minggu, 23 Jul 2023 12:57 WIB

Sistem Zonasi PPDB Sebabkan Gagalnya Pemerataan Pendidikan

Optika.id - Sistem zonasi sebagai proses dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dinilai merupakan imbas dari gagalnya pemerataan pendidikan. menurut anggota Komisi X DPR RI, Illiza Saaduddin Djamal, hal tersebut dikarenakan stigma sekolah favorit yang masih belum hilang di masyarakat.

Baca Juga: Beasiswa Mahaghora Dibuka Sampai 26 Juli 2024

"Ini imbas dari kesalahan dari awal, tidak tuntas pemerataan pendidikannya, imbasnya zonasi ini," ujar Illiza dalam keterangannya, dikutip Optika.id, Sabtu (22/7/2023).

Illiza menjelaskan jika problem utamanya tersebut dikarenakan oleh kesenjangan pendidikan yang masih terasa, utamanya di daerah-daerah. Maka dari itu, para orang tua terpaksa untuk mencarikan sekolah yang bagus dan berprestasi bagi anaknya.

"Orang tua pasti ingin memberikan yang tebaik untuk anaknya, bahkan beberapa kasus anaknya juga nggak mau sekolah kalau tidak di sekolah favorit," ucap dia.

Lebih lanjut politisi PPP ini menilai jika sistem zonasi dan PPDB ini adalah persoalan yang klasik dan sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan pemerintah sejak awal tidak menggunakan kajian akademik dalam merumuskan kebijakan-kebijakan awalnya.

Baca Juga: Akar Masalah Struktural Hingga Kultural Perundungan Anak di Sekolah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Maka dari itu, Illiza menyarankan agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait PPDB. Di satu sisi, pemerintah juga diminta untuk merangkul segala aspek seperti pengamat atau organisasi pendidikan dalam melakukan diskusi evaluasi ke depannya.

"Kami mendesak evaluasi menyeluruh dari Kemendikbud Ristek. Undang semua segala organisasi, pengamat dan sebagainya. Tokoh kritis dirangkul karena tujuannya kebaikan," tegas Illiza.

Baca Juga: Beberapa Catatan Untuk Kurikulum Merdeka Sebelum Resmi Jadi Kurikulum Nasional

Dirinya juga mengusulkan agar sekolah memperbanyak kuota prestasi daripada kuota afirmasi serta sistem zonasi pada PPDB ke depannya. Dia berharap jika hal itu diterapkan, maka siswa bisa meningkatkan prestasinya dalam proses belajar mengajar sebelum lulus ke jenjang selanjutnya.

"Untuk yang zonasi, bisa juga didata saja sejak SD, sekolah yang dekat rumahnya. Jadi saat SMP dan SMA tidak cari-cari lagi, sudah didata," tutur Iliza.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU