Optika.id - Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio meminta agar aparat siber Polri serta Kemenkominfo giat menelusuri pendanaan buzzer politik yang getol menyebarkan hoaks di media sosial, apalagi menjelang Pemilu 2024. Pasalnya, dirinya menduga bahwa ada aktor intelektual di balik penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang wira-wiri di media sosial.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Pilkada Bukan Pesta Rakyat, tapi Pesta Elite Parpol
"Pemberi dana parabuzzerpenyebar hoaks belum pernah diungkap. Saya sih harap bisa ditangkap tuh," ujar Hendri Satrio dalam diskusi di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Hensat, sapaannya ini, mendorong agar pemerintah, Polri dan Kemenkominfo untuk aktif dan fokus kepada aktor intelektual dan pendana para penyebar hoaks ini. Karena menurutnya, akun-akun bodong maupun pelaku penyebar hoaks di media sosial bisa saja hanya menjalankan perintah dan sebagai boneka dari aktor intelektual tersebut. Dia juga menganggap bahawa pelaku lapangan alias buzzer penyebaran hoaks adalah para martir yang membela atasan.
"Jadi, pekerjaan rumah Kemenkominfo dan Siber Polri bukan hanya di akun penyebaran hoaksnya saja atau pembuat hoaksnya, tapi harus sampai pemasok dananya dicari," kata Hensat.
Sementara itu, menurutnya ada dua kelompok yang kerap menjadi pihak penyebar hoaks atau berita bohong, utamanya di media sosial.
Baca Juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tak Bersama Anies, Bukan Elektoral Penentu Utama
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kelompok yang pertama adalah kelompok yang tidak paham terhadap dampak yang ditimbulkan dan lebih mengutamakan eksistensi serta spotlight mereka sendiri. Sementara kelompok yang kedua yakni mereka yang memahami dampak dan dirancang sesuai dengan skenario yang ada.
"Nah selain ada aktor perancang skenarionya tadi, yang repot adalah yang tidak tahu dampaknya ini. Jadi mereka lebih ingin viral saja, padahal itu hoaks gitu," imbuh dia.
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
Maka dari itu, dirinya mengusulkan agar ke depannya dibentuk sebuah lembaga atau bahkan dewan khusus untuk mengawasi media sosial. Harapannya adalah agar konten yang tersebar di media sosial bisa lebih terfilter dan memiliki batasan-batasan yang jelas.
"Saya usul kita membentuk Dewan Podcast lah ya, atau lembaga yang mengurusi soal medsos ini," tutur Pengamat Politik ini.
Editor : Pahlevi