Optika.id - Pendidikan itu investasi. Jangan pandang pendidikan sebagai biaya. Maka, keluarkan dana yang cukup untuk pendidikan sebagai investasi di masa mendatang.
Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma
Anies Baswedan dengan tegas menyampaikan hal tersebut saat diwawancarai wartawan senior Karni Ilyas di kanal YouTube Karni Ilyas Club, Senin (31/7/2023). Anies berbicara panjang lebar tentang pentingnya pendidikan bagi anak bangsa sebagai aset terbesar negeri ini. Pandanglah pendidikan sebagai investasi bukan biaya atau pengeluaran negara.
Kalau kita membangun jalan tol, membangun bandara, membangun pelabuhan, kita pandang sebagai investasi. Maka kita mau hutang sebanyak-banyaknya karena ini investasi infrastruktur. Kenapa kita tidak melihat pendidikan itu sebagai investasi. Karena itu, keluarkan dana yang cukup dari APBN untuk kesejahteraan guru, sekolah yang fasilitasnya baik, sarana dan prasarana yang baik. Pandang itu sebagai investasi, ungkap Anies.
Selama bangsa ini dan selama pemimpin bangsa ini, memandang pendidikan sebagai pengeluaran. Maka pendidikan tidak akan maju. Selama kita memandang pendidikan sebagai investasi karena investasi kita akan mendapatkan hasilnya di masa mendatang.
Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024
Menurut Anies, jika kita menilai pendidikan itu mahal, tapi ketidakberpendidikan itu sangat jauh lebih mahal lagi. Lihatlah 5,6 juta anak yang lahir setiap tahun itu sebagai investasi. Maka kita harus alokasikan anggaran di APBN dengan cukup untuk pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saya melihat biaya kuliah hari ini di kampus milik negara itu mahal. Mahal. Harus murah. Dan itu akan menjadi prioritas kita ketika diamanahi sebagai Presiden. Kuliah harus murah.
Baca Juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?
Kata Anies, sekolah itu adalah ekskalator. Dan, pendidikan tinggi adalah ekskalator sosial ekonomi. Begitu orang mendapatkan pendidikan tinggi dia akan terbuka berkarya banyak, bekerja di banyak tempat.
Jadi, saya melihat biaya sekolah apalagi sekolah milik pemerintah harus dialokasikan dan diambil alih sebagian besar oleh negara. Dan jangan memandang itu sebagai biaya tapi sebagai investasi untuk masa depan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Editor : Pahlevi
