Optika.id - Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus menegaskan bahwa Gereja Katolik bersikap terbuka dan inklusif terhadap semua orang, termasuk kaum homoseksual dan komunitas LGBT+. Sebagai pemimpin spiritual, dia merasa memiliki tanggung jawab untuk mendampingi mereka yang memiliki pandangan seksual yang berbeda melalui jalur spiritualitas pribadi, namun tetap dalam batas-batas aturan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Al-Jahiz Menulis Praktik Homoseksual Dalam Islam
"Gereja terbuka untuk semua orang, tapi ada hukum yang mengatur kehidupan di dalam gereja. Menurut hukum yang ada, mereka tidak dapat mengambil [beberapa] sakramen. Naun, ini tidak berarti [gereja] tertutup. Setiap orang bertemu Tuhan dengan caranya sendiri di dalam gereja," ucapnya, Senin (7/8/2023).
Paus Fransiskus dengan tegas menekankan bahwa seluruh pastor gereja wajib memberikan pendampingan kepada setiap individu dan jemaat dengan kesabaran dan kasih sayang yang seperti seorang ibu, termasuk bagi mereka yang melakukan kesalahan. Namun, beliau juga menegaskan bahwa ada beberapa ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Dalam pernyataan terbarunya, Paus Fransiskus dengan tegas menggarisbawahi ajaran gereja bahwa perempuan tidak dapat menjadi imam karena Yesus Kristus hanya memilih pria sebagai rasulnya. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa gereja tidak mengizinkan pernikahan sesama jenis atau pemberkatan bagi pasangan sesama jenis.
Baca Juga: Soal Konser Coldplay, Ustaz Derry Sulaiman: Tak Semua yang Hadir Dukung LGBT
Meskipun demikian, Paus mendukung undang-undang sipil yang memberikan hak kepada komunitas LGBT karena Gereja Katolik memiliki prinsip inklusivitas bagi semua orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Termasuk mereka yang melakukan kesalahan, yang jatuh atau berjuang. Siapa di antara kita yang tidak pernah membuat kesalahan moral dalam suatu momen dalam hidup kita?" tuturnya.
Baca Juga: Korea Selatan Soroti Beberapa Pelanggaran HAM Berat di Indonesia, dari LGBT Hingga Tes Keperawanan
Sejak awal kepemimpinannya 10 tahun lalu, Paus Fransiskus memang terkenal dengan pandangannya yang lebih terbuka. Dia juga berusaha membuat gereja lebih ramah dan tidak terlalu mengutuk terutama soal kaum LGBT.
Selain itu, dia juga menerapkan serangkaian reformasi gereja sejak memimpin seperti memberikan lebih banyak peran kepada perempuan termasuk menunjuk mereka dalam beberapa posisi tinggi di Vatikan.
Editor : Pahlevi