Optika.id - Seiring berubahnya zaman, tren yang dianut masyarakat pun akan berubah karena sifatnya yang dinamis dan menyesuaikan selera anak muda yang hidup di era tersebut. Tak terkecuali tren kecantikan dunia. Terbaru, masyarakat Asia, khususnya Indonesia, mulai melirik trend dan produk-produk Korean Beauty sebagai imbas dari adanya gelombang Korean wave. Tren kecantikan ala Korea ini berfokus pada kecantikan natural, glowing, serta membuat penampilan jauh lebih muda dari usia aslinya.
Baca Juga: Potong Rambut Usai Patah Hati, Ungkapan Kesedihan atau Simbol Perlawanan?
Tren kecantikan inipun disokong oleh fenomena zoom dysmorphia yang muncul akibat pandemic Covid-19. Artinya, masyarakat selama pandemi menginginkan tampilan wajah yang lebih baik serta sehat ketika berada di depan layar gawai maupun laptopnya. Baik untuk bekerja, maupun beraktivitas di sosial media masing-masing.
Menanggapi hal demikian, Andy Wijaya selaku Co-Founder dari DXpert Clinic (DXP) dalam keterangannya menjelaskan bahwa tren kecantikan memang selalu mengalami perubahan dalam waktu ke waktu. dokter estetika medis ini pun menyebut bahwa perubahan itu dipengaruhi oleh teknologi dan media hiburan, salah satunya adalah film.
"Tren kecantikan dari sisi medis memang terus berkembang, hal ini pun diikuti dengan inovasi dari sisi medis. Fenomena kecantikan dan permintaan pasien yang bervariasi juga semakin membuat masyarakat tampil lebih estetis," ucap Andy dalam keterangan yang diterima Optika.id, Kamis (10/8/2023).
TerusMeningkat
Di sisi lain, Andy juga memprediksi bahwa prosedur estetika medis yang tengah booming saat ini, yakni face contouring akan makin mocer. Pasalnya, masyarakat saat ini ingin tampil lebih cerah dan glowing.
Baca Juga: Tren Kecantikan Makin Banyak Bisa Timbulkan Beauty Anxiety
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apa yang dikatakan oleh Andy selaras dengan hasil riset Aesthetic Medicine Global Market Report 2023 yang menunjukkan bahwa industri kecantikan medis global, salah satunya Indonesia, diprediksi akan mengalami kenaikan sejumlah 10,3% tahun ini yakni mencapai US$62,8 miliar.
Diketahui bahwa tren ini juga diikuti dengan kenaikan pada industri aesthetic medicine atau obat-obatan seperti botox, filler, tarik dan tanam benang yang kerap digunakan dalam prosedur estetika medis dunia sebesar 9,8%.
"Face contouringakan terus menempati posisi teratas hingga 3 tahun ke depan. Hal ini juga terlihat dari tren pada tindakan untuk perawatan rambut dan kulit kepala terutama setelah pandemi Covid-19 yang banyak mengakibatkan kerontokan," kata dia.
Baca Juga: Ini Bahaya Menggunakan Makeup dalam Jangka Waktu Lama
Biasanya, berdasarkan pengamatannya, para konsumen sering melakukan perawatan kecantikan estetika medis wajah seperti wilayah hidung, rahang dan dagu. Selain itu, yang paling diminati lainnya adalah perawatan pengencangan dan pencegahan kerutan wajah seperti botox. Rata-rata peminatnya adalah pasien yang lebih muda di bawah 30 tahun.
Peran dokter sangatlah penting, saat ini memang tersedia banyak sekali pilihan mesin, obat-obatan kecantikan, dantreatmentdi dunia. Namun, ancaman mesin dan obat-obatan palsu pun mengintai, oleh karena itu pasien juga harus cermat," jelasnya.
Editor : Pahlevi