Optika, Surabaya - Jumlah kasus aktif positif COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jawa Timur) terus menglami penurunan, dari data per 25 Oktober 2021, kasus aktif di Jatim ada 489 orang, dan di Surabaya tersisa 8 orang.
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anando MPh menyebut, jika RS di Jatim sebagian besar sudah nol pasien Corona.
Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
"RS nol, hampir semuanya nol pasien COVID-19. Saya kemarin sudah keliling. Ada pun cuma pasien non COVID-19," kata dr Dodo, Selasa (26/10/2021).
Menurut data dari infocovid19.jatimprov.go.id kasus aktif di Jatim per 25 Oktober 2021 ada 489 orang berkurang 41, dan total Keseluruhan ada 397.834 orang bertambah 35 kasus.
Kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya dari 10 orang, berkurang 2 tersisa 8 orang dan , total komulatif kasus ada 66.778.
Kemudian untuk pasien Corona yang isolasi di RS rujukan ada 5 orang berkurang 1, isolasi di RS darurat nol atau tidak ada pasien, dan isolasi mandiri ada 5 orang bertambah 3.
Sedangkan di RS rujukan COVID-19 Jatim terisi 234 orang bertambah 5, RS darurat diisi 6 bertambah 2, karantina di gedung ada 6 orang bertambah 3, dan karantina mandiri ada 69 bertambah 12.
Baca Juga: Waspadai 3 Dampak Gas Air Mata yang Kerap Digunakan untuk Massa Aksi
Laki-laki yang juga Direktur Utama RSI A.Yani ini meminta masyarakat tak menganggap pandemi ini berakhir. Melihat tren kasus COVID-19 saat ini sudah landai, bukan berarti masyarakat bisa mengendorkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Masyarakat tetap menganggap COVID-19 belum hilang, prokes harus tertib terus. Saya lihat orang di jalan pakai motor maskernya diplorot mulutnya tertutup hidungnya terlihat. Masyarakat jangan sembrono, anggap COVID-19 belum habis, supaya penularan segera terhenti," jelasnya.
Selain itu vaksinasi juga harus dipercepat, karena belum 100% masyarakat sudah tervaksin. tracing harus terus berjalan meski kasus melandai.
"Ini harus betul-betul diperkuat. Kalau ada orang yang tanya apakah mungkin ada gelombang 3? Ya kita lihat saja, tergantung dari masyarakat ini yang prokesnya mau dijalankan atau tidak," ujarnya.
Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi