Optika.id - Kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang beberapa waktu silam mendeklarasikan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) yang juga menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 menuai kontroversi.
Baca Juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Hal ini karena PDI Perjuangan sudah jelas-jelas mengusung kadernya Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi manuver yang dilakukan oleh Budiman sebagai suatu manuver politik yang dilakukan oleh kubu Prabowo Subianto.
Hasto menyatakan bahwa langkah Budiman sebagai sebuah tindak pelanggaran kader dan akan segera memberikan sanksi kepadanya.
Baca Juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
"Nanti, Pak Komarudin (Ketua Bidang Kehormatan PDIP) akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," ujar Hasto lewat keterangannya kepada Republika, Jumat, (25/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan untuk kepastian pelanggaran yang akan diberikan kepada Budiman, Komarudin Watubun selaku Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan akan mengumumkannya pada hari ini, Jumat, (25/08/2023).
Baca Juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra turut menanggapi langkah yang dilakukan oleh Budiman Sudjatmiko. Muzani menyebut Gerindra terbuka untuk menerima siapapun untuk menjadi kader Gerindra.
Muzani juga memuji Budiman Sudjatmiko sebagai ex aktivis yang memiliki integritas tinggi dan sosok yang inspiratif.
Editor : Pahlevi