Optika.id -Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengisi Kuliah Kebangsaan di Fisip UI, Selasa (29/8/2023). Kuliah kebangsaan disampaikan di tengah tantangan debat capres yang diusulkan oleh BEM kampus tersebut.
Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Anies mengisi kuliah kebangsaan dengan tajuk 'Hendak Ke Mana Indonesia Kita: Gagasan Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan'. Anies sendiri membawakan materi kuliah dengan tajuk 'Lebih Maju, Lebih Adil'.
Dalam paparannya, ia mengatakan, tantangan yang dihadapi bangsa cukup besar. Sebab, Anies mengingatkan, Indonesia tidak cuma memiliki peluang yang luar biasa, tapi memiliki pula tantangan yang luar biasa.
"Tantangan pertama,mindset, mindsetkita harus menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain global," kata Anies di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa (29/8/2023).
Ia menekankan, pola pikir anak bangsa jangan sampai cuma sebagai warga Jakarta atau warga Indonesia, tapi warga dunia. Jadi, menempatkan Indonesia di sentral dan tempat strategis agar semua bisa mengambil peran luar biasa.
Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Anies berpendapat, Indonesia bukan sekadar bangsa yang lahir dari proses pencampuran, tapi lebih ke proses persenyawaan. Sebab, walau membentuk unsur baru, unsur-unsur yang pembentuk yang selama ini ada tidak hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Tapi, PR-PR dalam negeri harus diselesaikan, tidak mungkin kita memainkan peran di dunia internasional kalau PR dalam negeri tidak diselesaikan," ujar Anies.
Dekan FISIP UI, Prof Semiarto Aji Purwanto menyampaikan, acara ini memang rutin diselenggarakan FISIP UI. Tujuannya, membiasakan mahasiswa untuk bisa mengasah kepekaan kepada isu-isu sosbudpol dan kebangsaan.
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Ia menekankan, isu-isu kebangsaan memang jadi perhatian UI sejak awal. Karenanya, Semiarto berharap, melalui kuliah kebangsaan dan topik yang diangkat secara khusus ini bisa menjawab masalah-masalah kebangsaan.
"Dan kita akan mengundang tokoh tokoh nasional untuk memberikan inspirasi kepada mahasiswa," kata Semiarto.
Editor : Pahlevi