Tagih Utang Janji PNS Saat Pandemi, Ini Respon Anies ke Mahasiswa UI

author Danny

- Pewarta

Selasa, 29 Agu 2023 15:02 WIB

Tagih Utang Janji PNS Saat Pandemi, Ini Respon Anies ke Mahasiswa UI

Optika.id -Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan ditagih mahasiswa soal utang janjinya kepada PNS DKI saat pandemi COVID-19 melanda. Apa jawaban Anies?

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Momen ini terjadi saat Anies menjadi pembicara dalam Kuliah Kebangsaan di Fisip UI, Selasa (29/8/2023). Mulanya, seorang mahasiswa bertanya terkait kesejahteraan kepada Anies. Mahasiswa itu lantas menyinggung utang janji pinjaman gaji ASN.

"Saya mau bertanya kepada Bapak, mengenai mencapai kesejahteraan tersebut. Apa yang akan Bapak lakukan sebagai presiden jika nantinya terpilih? Padahal utang janji Bapak pada PNS pada saat pandemi waktu itu saja belum Bapak lunasi, mengenai pinjaman gaji para PNS yang Bapak gunakan untuk menangani pandemi pada saat itu. Beberapa PNS menyatakan bahwa beberapa persen dari gaji mereka belum dikembalikan oleh Bapak. Jadi bagaimana pertanggungjawaban Bapak nantinya untuk hal tersebut dan untuk kesejahteraan Indonesia ke depannya?" kata mahasiswa itu.

Anies menjawab, dia membeberkan terlebih dulu alasan memangkas tunjangan ASN di wilayah Jakarta.

Anies mengatakan saat terjadi pandemi, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat harus menggeser anggaran untuk membantu penanganan COVID-19. Saat itu, ada dua aspek yang diperhatikan yakni kesehatan dan jaminan sosial.

"Kenapa Jaminan sosial? Karena warga diminta untuk di rumah. Dengan warga diminta di rumah, maka mereka banyak yang tidak punya pendapatan rutin, mereka yang pendapatan harian hilang. Yang pendapatan bulanan mereka masih bisa mengandalkan gaji, pekerjaan yang dipertahankan," kata Anies.

Anies menuturkan normalnya penerima bantuan sosial di Jakarta ada sebanyak 900 ribu keluarga. Sedangkan, kata dia, saat terjadi pandemi, banyak para pedagang yang tidak dapat berjualan sehingga menaikkan angka penerima bantuan sosial menjadi 2,4 juta keluarga.

"Anda bayangkan, ketika bantuan sosial 900 ribu keluarga terima kemudian berubah jadi 2,4 juta, itu artinya 2/3 penduduk Jakarta harus diberi uang oleh pemerintah, harus diberi bantuan, sembako oleh pemerintah," jelasnya.

Karena alasan itulah, Anies kemudian mengumpulkan para ASN di wilayah Jakarta. Dia mengatakan kepada para ASN jika Pemprov DKI memiliki uang sebesar Rp 1,6 triliun.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

"Jadi saya sebagai gubernur waktu itu, mengumpulkan ASN dan saya buat rekaman. Saya waktu itu berbicara ke ASN, sekarang ini ada uang nilainya Rp 1,6 T, mau dipakai 60 ribu ASN atau dipakai untuk hidupi 2,4 juta warga Jakarta. Itu tunjangan kinerja daerah (TKD) nya," papar Mantan Mendikbud RI itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Saya katakan ke ASN, saya teruskan uang ini kepada Anda, dan diterima oleh 60 ribu ASN, atau Anda hibahkan uang ini kepada warga Jakarta dan beri tahu anak, istri, suami bahwa uang itu diberikan bukan untuk pemerintah, uang itu diberikan kepada tetangga Anda yang hari ini tidak punya pendapatan karena pandemi. Kabari pada mereka. Kabarkan ke mereka ini bansos dari Anda untuk mereka," tambahnya.

Anies menegaskan pemotongan itu bukan untuk pemerintah. Melainkan, kata dia, untuk memberikan bantuan sosial kepada warga Jakarta yang terdampak COVID-19.

"Jadi 25% hibah, memang diberikan, potongnya 50%, lalu 25% tidak dikembalikan 25% dikembalikan. Jadi pemotongan itu bukan pemotongan untuk alat kesehatan, bukan untuk vaksin, itu pemotongan yang menjadi beras, gula, sembako, bagi para tetangga ASN di Jakarta," ungkapnya.

Anies mengatakan urusan pemotongan itu sempat mendapat penolakan. Namun, dia terus meyakinkan ASN bahwa mereka merupakan abdi negara yang harus berada di garda terdepan.

Baca Juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?

"Di awal ASN nolak kabar pemotongan karena mereka terbiasa pemotongan buat macem-macem. Setelah dijelaskan ini untuk sembako, saya katakan kepada mereka lihat dada Anda di situ ada tulisan abdi negara. Jalankan tugas sebagai abdi negara, berikan 50% karena Anda adalah yang terdepan untuk rawat Indonesia," ucap dia.

Kemudian, Anies mengatakan jika pemotongan itu akan dikembalikan kepada para ASN. Namun, kata dia, uang itu dikembalikan ketika APBD DKI sudah kembali normal.

"Sekarang pelan-pelan uang itu harus dikembalikan. Karena hilangnya banyak, bayangkan Rp 80 triliun hilang 52% persen pelan-pelan itu kembali," katanya

"Jadi bagi ASN yang hari ini belum terima, it's matter of time, uang itu akan dikembalikan. Begitu APBD kembali, uang itu dikembalikan. Ingatlah, bahwa uang itu dikembalikan, semata-mata dipakai untuk menghidupi tetangga Anda yang tidak bisa makan dan tidak cukup pendapatan karena terdampak COVID-19," lanjutnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU