Optika.id - Salah satu istilah yang belakangan ini sering terdengar adalah remaja jompo. Istilah itu merujuk pada fenomena anak muda yang kerap mengalami kelelahan, pegal-pegal, dan nyeri pinggang setelah melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Sinopsis Film Badarawuhi , Menelisik Asal Usul Hantu KKN di Desa Penari
Gejala remaja jompo itu apabila dibiarkan begitu saja sebenarnya dapat merujuk ke arah penyakit tidak menular namun cukup berbahaya seperti kolesterol tinggi, diabetes, asam urat dan masih banyak lagi lainnya.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), penyakit yang tidak menular itu banyak disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang tidak sehat. dalam riset tersebut ada sekitar 95,5% masyarakat Indonesia yang kurang mengonsumsi sayur dan buah, sementara 33,5% masyarakat lainnya kurang melakukan aktivitas fisik, dan 29,3% masyarakat usia produktif merokok tiap harinya.
Kondisi ini sebenarnya bisa dihindari. Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (30/8/2023) Optika.id merangkum beberapa tips hidup sehat di kalangan anak muda agar terhindar dari kondisi yang bernama remaja jompo.
Hindari Begadang dan Terapkan Tidur Berkualitas
Untuk menunjang kesehatan fisik dan mental, mulailah lebih dahulu dengan menghindari begadang. Buat jadwal tidur yang teratur dan berkualitas.
Pasalnya, tidur yang cukup dan berkualitas ini dapat membantu memulihkan energy dan mengurangi risiko kelelahan yang biasanya terjadi pada remaja jompo. Adapun untuk meningkatkan kualitas tidur ini bisa dilakukan dengan memakai produk aromaterapi lain seperti essential oil dengan aroma lavender atau chamomile. Kedua aroma itu dipercaya bisa memberikan efek rileksasi sehingga tidur menjadi lebih nyenyak dan dalam.
Memperbaiki Postur Tubuh
Salah satu keluhan yang sering diungkapkan oleh remaja jompo adalah sakit punggung. Kemenkes RI sendiri telah menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi hal itu salah satunya adalah menjaga postur tubuh tetap tegak saat duduk atau berdiri. Tujuannya adalah agar mengurangi tekanan berlebih pada otot dan tulang belakang.
Masyarakat bisa mencoba menggunakan lumbar back support atau pendukung pinggang untuk membantu memperbaiki postur tubuh saat duduk. Alat tersebut berguna untuk membantu mengurangi risiko masalah tulang belakang dan punggung yang umum terjadi pada remaja jompo.
Baca Juga: Begini Cara Memakai Parfum yang Benar Agar Aroma Tak Cepat Hilang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rajin Aktivitas Fisik atau Olahraga
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bagi kawula muda untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu atau 30 menit setiap harinya. Baik olahraga intensitas rendah hingga sedang. Di sisi lain hindari olahraga secara berlebihan.
Kemampuan durasi olahraga ini juga tidak bisa dipaksakan, dan bisa dibangun secara pelan-pelan. Misalnya, mulai dari 10 hingga 15 menit dan ditingkatkan secara berkala. Beri jeda juga untuk beristirahat ketika merasa lelah berolahraga.
Nutrisi Harus Diperhatikan
Di tengah berbagai aktivitas fisik yang dilakoni secara padat, apalagi saat memasuki musim pancaroba, selalu perhatikan dengan baik kebutuhan gizi dan selalu prioritaskan konsumsi makanan yang kaya akan protein.
Baca Juga: Berlari dari Depresi: Olahraga Efektif Tingkatkan Kesehatan Mental
Kebutuhan harian protein seseorang secara umum sekitar 0,8 1,2 gram dikali berat badan. Sementara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, maka konsumsi makanan dengan zat gizi makro dan mikro.
Zat makro mencakup protein, lemak dan karbohidrat. Sementara zat mikro adalah vitamin dan mineral seperti vitamin D, C, zinc dan magnesium.
Selain itu, selalu perbanyak konsumsi sayur, buah dan biji-bijian yang mengandung serat tinggi agar mengatasi keluhan sembelit, meningkatkan imunitas tubuh, dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Sayur dan buah sendiri mengandung banyak air dan elektrolit sehingga sangat baik untuk remaja jompo agar tubuh tetap terhidrasi terutama sepanjang musim kemarau.
Editor : Pahlevi