Sinopsis Film Badarawuhi , Menelisik Asal Usul Hantu KKN di Desa Penari

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Jumat, 12 Apr 2024 07:28 WIB

Sinopsis Film Badarawuhi , Menelisik Asal Usul Hantu KKN di Desa Penari

Surabaya (optika.id) - Dua tahun lalu, atau tepatnya pada 2022, film KKN di Desa Penari rilis di bioskop dan berhasil mencetak sejarah besar di dunia perfilman Tanah Air. Pasalnya, film yang diadaptasi dari thread viral di platform X/Twitter ini berhasil jadi film lokal terlaris sepanjang masa dengan meraih lebih dari 10 juta penonton. Kesuksesan tersebut kemudian membuat ceritanya diperluas lagi lewat sebuah film baru yang rilis pada 2024 ini, yaitu Badarawuhi di Desa Penari.

Kisah dari film Badarawuhi di Desa Penari masih diambil dari kisah sang pembuat thread viral, yaitu SimpleMan, dan menjadi prekuel dari KKN di Desa Penari. Kali ini MD Pictures pun menunjuk Kimo Stamboel sebagai sutradara, bukan Awi Suryadi lagi seperti di KKN di Desa Penari.

Baca Juga: 3 Kebiasaan Toxic Yang Menghambat Perkembangan Diri, Yuk Hindari!

Sinopsis film Badarawuhi di Desa Penari mengambil latar waktu pada 1980 dan berkisah tentang Mila serta sejumlah kerabatnya yang mencari keberadaan Desa Penari. Hal ini dilakukan Mila untuk menyembuhkan penyakit ibunya, yang diduga berkaitan dengan sesuatu di desa tersebut. Namun, Mila justru mendapatkan teror dari Badarawuhi, entitas terkuat yang menunggu desa tersebut.

Secara garis besar, premis film Badarawuhi terbilang mirip dengan KKN di Desa Penari. Sebab, kedua film ini bisa dibilang sama-sama berkisah tentang sejumlah pemuda yang karena suatu urusan harus mendatangi Desa Penari, tapi salah satu dari mereka justru jadi korban teror dari Badarawuhi.

Film Badarawuhi di Desa Penari terasa rapi dan ‘hidup’. Sebab, Badarawuhi lebih fokus pada cerita utamanya sehingga hampir enggak ada sub-plot tidak penting dan juga penceritaannya tidak lompat-lompat. ‘World building‘ tentang Desa Penari yang dibahas dengan lumayan mendalam juga berhasil bikin penceritaannya jadi lebih menarik, setidaknya pada 1 jam pertama durasinya.

Baca Juga: Generasi Z Bicara Soal Pernikahan, Dianggap Tidak Penting?

Menjelang ending-nya, film ini pun masih menyisakan banyak pertanyaan, yang seolah memang disiapkan untuk sekuel, prekuel, spin-off, atau mungkin Badarawuhi Luwih Dowo, Luwih Medeni alias extended version-nya. Meski pada dasarnya, sudah ada film KKN di Desa Penari yang sebenarnya bersifat sebagai film orisinal atau sekuel dari Badarawuhi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Faktor terbesar yang bikin Badarawuhi di Desa Penari terkesan ‘naik kelas’ dari pendahulunya adalah hal teknis visual seperti sinematografi, latar tempat, kostum pemain, dan lainnnya. Tentu ini enggak lepas dari keterlibatan Kimo sebagai sutradara.

Baca Juga: Ini Pentingnya Punya Hobi Sebagai Obat Penatnya Rutinitas

Contohnya, latar tempat serta kostum yang digunakan beberapa pemain terasa lebih ‘nyeni’ sehingga berhasil menggambarkan tradisi di Desa Penari. Lalu, meski minim jump scare, film ini juga menghadirkan beberapa adegan gore khas Kimo yang sukses bikin ngilu. Momen gore tersebut juga berhasil dieksekusi dengan CGI dan make-up yang tidak terlihat murahan.

Nuansa horor juga berhasil dibangun melalui desain suara yang ada pada filmnya. Sebab, ketika adegan horor sedang berlangsung, kita selalu bisa mendengar berbagai suara aneh nan mengerikan di sekeliling, seperti suara bisikan dan musik gamelan yang jadi ciri khas Badarawuhi. Supaya pengalaman kamu maksimal ketika nonton

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU