Keturunan India Menjadi Presiden Singapura

author Seno

- Pewarta

Senin, 04 Sep 2023 18:13 WIB

Keturunan India Menjadi Presiden Singapura

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Polusi Udara DKI Sebagai Pembenar Perlunya IKN

Optika.id - Negara jiran Singapura mendahului Indonesia dalam memilih presiden, karena pada tanggal 1 September 2023 lalu telah diumumkan siapa presiden Singapura selanjutnya. Warga Singapura telah memberi Tharman Shanmugaratnam mandat besar untuk menjadi presiden kesembilan Singapura. Mantan menteri senior berusia 66 tahun itu mencetak kemenangan telak dengan 70,4 persen suara, sementara Ng Kok Song dan Tan Kin Lian masing-masing menerima 15,72 persen dan 13,88 persen.

Shanmugaratnam yang keturunan India ini merupakan wakil PM Singapura periode 2011-2019. Ia sempat menduduki sejumlah jabatan menteri seperti Menteri Pendidikan pada 2003-2008 dan Menteri Keuangan pada 2007-2015. Dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kebijakan Sosial pada 2015-2023 dan Menteri Senior Singapura pada 2019-2023. Tharman menggantikan presiden sebelumnya seorang Melayu Halimah Yacob jebolan University of Singapore (LLB) National University of Singapore (LLM).

Sebelum2nya rakyat Singapura yang mayoritas dari puak Cina menginginkan seorang presiden Singapura itu dari keturunan Cina, maklum mereka adalah penduduk mayoritas Singapura. Kedua pesaing Shanmugaratnam sendiri sama-sama keturunan China. Namun Pemilu kali ini adalahhasil amandemen konstitusi yang dirancang untuk memastikan etnis minoritas Singapura memiliki kesempatan untuk terwakili di tingkat presiden.

Baca Juga: Melepaskan Diri Pola Pikir Kolonial

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemenangan Tharman yang sebagian besar pemilihnya warga keturunan Cina itu juga karena faktor korupsi yang terjadi didalam negeri, yang biasanya dikenal negara maju yang stabil dan bebas korupsi, Singapura telah diguncang oleh serangkaian skandal profil tinggi dalam beberapa bulan terakhir, meningkatkan frustrasi di kalangan pemilih yang sudah lelah dengan biaya hidup yang terlalu tinggi. Investigasi korupsi langka yangmelibatkan seorang menteri kabinet, pengunduran diri dua anggota parlemen partai yang berkuasa termasuk ketua DPR, dan kemarahan publik atas menteri yang menyewa properti mewah milik negaratelah menjadi berita utama di negara kota kecil berpenduduk 5,6 juta itu.

Namun perlu diketahui peran presiden sebagian besar seremonial di Singapura, meskipun kantor tersebut diharapkan untuk memastikan checks and balances pada pemerintah. Presiden memegang kunci cadangan negara yang besar tetapi tidak diungkapkan, dengan hak veto atas anggaran atau transaksi tertentu yang kemungkinan akan memanfaatkan cadangan tersebut, berpikir mereka harus berkonsultasi dengan Dewan Penasihat Presiden.

Baca Juga: Upaya Menjegal Capres 2024

Presiden juga dapat memveto pengangkatan atau pemecatan pejabat publik kunci, dan mengarahkan biro anti-korupsi untuk menyelidiki kasus-kasus bahkan ketika perdana menteri tidak setuju.

Seperti biasanya pemilihan presiden di Singapura itu berjalan lancar dan aman, hal ini dikarenakan rakyat Singapura yang berfirkir soal kesejahteraan ekonomi di negerinya yang tergolong negara maju ini, namun juga banyak kritikan dari luar bahwa sebenarnya Singapura bukanlah negara demokrasi karena pihak oposan dan media di control oleh pemerintah dengan ketat.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU