Pengamat Soal Ganjar, Jangan Campurkan Salat dengan Kepentingan Politik!

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 10 Sep 2023 16:49 WIB

Pengamat Soal Ganjar, Jangan Campurkan Salat dengan Kepentingan Politik!

Optika.id - Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung, telah menyampaikan kritiknya terhadap kemunculan Ganjar Pranowo dalam sebuah iklan azan di salah satu stasiun televisi. Menurut Rocky, kehadiran Ganjar dalam iklan tersebut justru memicu pertanyaan dan kritik dari publik, termasuk terkait gerakan salat yang dianggap kurang tepat.

Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU

Rocky menyatakan, "Itu juga membuat publik dengan cepat mempreteli Ganjar, kok ada di situ bagaimana cara salat yang benar, kenapa sudut kamera ke situ, atau mungkin beberapa kali Ganjar dipindahkan posisi, kan perlu sempurna angle kamera. Orang akan menganggap mungkin ini bukan di rumah ibadah tapi di studio yang direkayasa, jadi bahaya itu kalau orang akhirnya menganggap bahwa ini permainan dan permainan itu nggak boleh dikaitkan dengan status keibadahan seseorang."

Rocky juga menekankan bahwa anggapan publik bahwa tindakan tersebut merupakan pemanfaatan ibadah untuk kepentingan politik sulit dihindari. "Pasti ini rekayasa dan nggak boleh salat direkayasa apalagi direkayasa untuk kepentingan politik, apalagi direkayasa untuk kepentingan satu partai, apalagi untuk kepentingan satu capres," tambahnya.

Ia juga mencatat bahwa upaya PDIP atau Tim Ganjar untuk memanfaatkan iklan azan bertentangan dengan klaim PDIP yang menyatakan bahwa mereka melawan politik identitas.

Baca Juga: Gerindra Sebut Koalisi dengan Kubu 01 dan 03 Berpotensi dapat Terjadi

PDIP Bantah Lakukan Politik Identitas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menanggapi kritik tersebut dan membantah bahwa kemunculan Ganjar Pranowo dalam iklan azan merupakan politik identitas. Menurut Hasto, hal tersebut bukanlah politik identitas karena Ganjar adalah sosok yang religius.

Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!

Hasto menjelaskan, "Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat. Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan shalat lima waktu, itu merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spiritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas."

Hasto Kristiyanto menekankan bahwa kemunculan Ganjar dalam iklan tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat berdoa bersama dan menjalankan shalat, dan bukan sebagai bentuk politik identitas.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU