Optika.id - Kecanduan konten pornografi seperti film porno bisa berakibat fatal bagi sisi kehidupan seseorang secara tak disadarinya. Salah satunya adalah berdampak pada pola hubungan dengan pasangan. Bahkan, dengan hiperealitas dalam film porno itu, bisa saja menjadikan seseorang yang terbiasa menonton film porno dan kecanduan sulit untuk membedakan mana yang kenyataan mana yang fiksi.
Baca Juga: Lebih Awas dengan Kenali Ciri-Ciri Seseorang yang Kecanduan Pornografi
Orang yang sudah memiliki pasangan, bisa jadi karena menonton film dewasa, relasinya dengan pasangan menjadi tidak hangat, karena sibuk dengan fantasinya sendiri, kata psikolog klinis dewasa dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Nirmala Ika dalam keterangannya di laman UI, Rabu (13/9/2023).
Kecanduan film porno ini pun menurutnya bisa mendorong seseorang untuk melakukan kekerasan seksual, dan melakukan aktivitas seksual yang membahayakan kesehatannya karena terpengaruh dari adegan-adegan film porno tadi.
Seseorang yang kecanduan menonton film dewasa bisa jadi banyak melakukan aktivitas seksual, jajan seksual, gonta-ganti pasangan yang membuatnya berisiko terkena penyakit menular seksual, ujarnya.
Seseorang dikatakan kecanduan menonton film porno apabila aktivitas tersebut sudah mengganggu kehidupan sehari-harinya sampai menjadikan tontonan tersebut sebagai cara mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang dihadapi alih-alih mengatasi permasalahan tersebut dengan cara yang waras.
Baca Juga: Cegah Pornografi Diakses Anak-Anak, Orang Tua Wajib Batasi Akses Internet
Di sisi lain Nirmala menyebut jika keinginan untuk berlari dari permasalahan dan kesepian ini bisa menjadi penyebab seseorang kecanduan menonton film porno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka dari itu, menurut Nirmala untuk menghentikan kecanduan menonton film porno, maka seseorang perlu mengatasi permasalahannya terlebih dahulu baik mencoba mengatasi masalahnya sendiri, meminta bantuan orang lain, hingga mendatangi professional.
Lebih lanjut Nirmala mengingatkan bahwa seseorang yang menjadi pemain film porno juga mengalami stress berat ketika tampil berhubungan seksual di depan kamera dan banyak orang. Bahkan, imbuhnya, mereka mungkin melakukannya berkali-kali dalam satu waktu.
Baca Juga: Waspada Eksploitasi Anak Lewat Media Sosial
Hal ini juga diperparah dengan fakta bahwa tidak semua pemain film porno melakukan pekerjaannya dengan sukarela. Ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa sebagian dari mereka merupakan korban perdagangan manusia. Maka dari itu Nirmala mengingatkan agar tidak terjebak hiperealitas semu yang ditampilkan film porno.
Pecandu film dewasa tidak berpikir pemainnya menjalani pekerjaan dengan jumlah penyebab stres yang cukup tinggi. Melakukan adegan diulang berkali-kali, ditonton banyak orang dalam satu tim, dan bayarannya bisa jadi tidak layak, kata Nirmala.
Editor : Pahlevi
