Elektabilitas Ganjar Pranowo Tak Mungkin Tinggi

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 25 Sep 2023 21:03 WIB

Elektabilitas Ganjar Pranowo Tak Mungkin Tinggi

Optika.id - Rocky Gerung, seorang pengamat politik, mengindikasikan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kemungkinan tidak akan tinggi. Hal ini disebabkan oleh pandangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang merasa bahwa kemungkinan duet Ganjar Pranowo sebagai cawapres dari Prabowo Subianto, yang juga merupakan capres dari Koalisi Indonesia Maju, dapat dinegosiasikan.

Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU

Rocky menyatakan, "Kan mustinya gak ada soal kalau Ganjar elektabilitasnya tinggi, nggak mungkin Ganjar oleh Megawati atau oleh Puan dianggap ya masih bisa di negosiasikan untuk calon wakil presidennya Prabowo kan." Senin (25/9/2023).

Menurutnya, wacana duet Prabowo dengan Ganjar mencerminkan ketidakmampuan PDIP untuk menghasilkan calon presiden, dan sebenarnya masalahnya bisa terselesaikan jika Puan Maharani menggantikan posisi Ganjar.

Baca Juga: Gerindra Sebut Koalisi dengan Kubu 01 dan 03 Berpotensi dapat Terjadi

"Jadi semua ini penanda bahwa PDIP memang tidak mampu untuk menghasilkan kader, menghasilkan calon presiden sehingga akhirnya di ujungnya akan diserongkan pada Pak Prabowo sebagai presiden, lepas dari itu persaingan dengan Anies," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rocky menambahkan, "Tapi ini poin saya adalah PDIP akhirnya gagal untuk menghidupkan nyala politik dari Ganjar, nah ini sebetulnya bisa diselesaikan secara internal enggak usah Ganjar kalau gitu ganti aja dengan Puan, kan masih ada mungkin satu bulan kedepan itu untuk re-evaluasi penampilan publik Ganjar."

Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani telah mengindikasikan bahwa kemungkinan perjodohan antara Ganjar dan Prabowo masih mungkin terjadi berdasarkan dinamika politik yang selalu berubah.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU