Optika.id - Elektabilitas Anies Baswedan mulai menunjukkan tren kenaikan di Jawa Timur setelah PKB resmi bergabung dengan Koalisi Perubahan. Survei Indo Riset pada 11-18 September 2023 misalnya menemukan tingkat keterpilihan Anies melonjak menjadi 22,2 persen dari 12,8 persen pada Agustus 2023.
Bahkan seminggu setelah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebagai capres-cawapres di Hotel Yamato, Surabaya, Sabtu, 2 September 2023, dukungan warga Jawa Timur naik menjadi 18,3 persen dari 14 persen pada April 2023 berdasarkan hasil riset Politika Research & Consulting (PRC) pada 7-12 September 2023.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Pilkada Bukan Pesta Rakyat, tapi Pesta Elite Parpol
Menurut pengamat politik dari Universitas Jember (Unej) Dr. Muhammad Iqbal melesatnya elektabilitas Anies Baswedan tidak lepas dari dukungan PKB yang memiliki basis kuat di Jawa Timur.
Maka tak heran jika beberapa rekaman lembaga survei mencatat lonjakan elektabilitas duet AMIN secara signifikan dalam satu bulan belakangan khususnya di Jatim, jelasnya kepada kemarin, Sabtu, (30/9/2023).
Terlebih, sambungnya, AMIN dinilai oleh warga nahdliyin yang menjadi konstituen PKB mampu merepresentasikan harapan perubahan dan terwujudnya keadilan menyeluruh di semua sektor. Mengingat Anies sukses mengubah wajah DKI Jakarta lewat berbagai karya dan prestasinya selama menjadi gubernur hingga meraih banyak penghargaan termasuk dari dunia internasional.
Sementara Muhaimin melaui Fraksi PKB di parlemen setidaknya sukses mengawal lahirnya UU Pesantren dan sejumlah Perda Pengembangan Fasilitasi Pendidikan Pesantren dan Madrasah di Jatim, termasuk di Jawa Tengah, Banten, dan Yogyakarta. Fraksi PKB juga sukses mengawal penguatan jejaring kepentingan kemajuan pembangunan desa di seluruh Indonesia.
Itu semua wujud nyata realitas sosiologis saat ini sejatinya sangat kuat harapan (nahdliyin) atas arus perubahan, jelasnya.
Baca Juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tak Bersama Anies, Bukan Elektoral Penentu Utama
Lebih jauh Iqbal menilai tingkat keterpilihan Anies-Muhaimin akan semakin meningkat lagi seiring dengan mulai bergeraknya mesin politik partai pendukung pasangan tersebut di Jawa Timur terutama PKB. Bahkan duet AMIN berpotensi memenangi provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia setelah Jawa Barat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini misalnya terlihat dari belum satu bulan pascadeklarasi di Surabaya, duet AMIN terus bergerak menyapa dan meraih banyak simpati masyarakat khususnya di Jawa Timur. Dalam pekan ini saja, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Ketua Umum DPP PKB itu bersafari ke basis nahdliyin di Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Gresik, Sumenep, dan Jombang.
Safari ini memang penting sebagai wujud ruang memperkuat modal sosial kultural dengan jejaring kiai dan santri yang selama 18 tahun sejak tahun 2005, kuat terawat melalui kepemimpinan Muhaimin di PKB. Bahkan buah dari kohesi sosio kultural ini adalah para kiai NU sempat menisbatkan Cak Imin sebagai panglima santri, bebernya.
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
Bahkan ketika di Jember, di hadapan jejaring kiai dan santri, Anies dan Muhaimin menegaskan bahwa duet AMIN adalah dwi tunggal yang saling melengkapi dengan banyaknya rekam jejak prestatif yang sarat kemajuan untuk bangsa Indonesia.
Sambutan meriah dari kalangan kiai dan santri tersebut, katanya menekankan, adalah realitas sosiologis yang menjadi alasan obyektif bahwa ada potensi besar arus kemenangan duet AMIN di Jawa, khususnya Jawa Timur.
Padahal safari ini boleh dikatakan baru pemanasan, belum memasuki the real battle ground ketika tahapan pendaftaran peserta dan kampanye resmi kontestasi pilpres dimulai, tandasnya.
Editor : Pahlevi