Ipong Muchlissoni Gelar Jagongan Budaya, Terus Kembangkan Reog Agar Tak Punah!

author Danny

- Pewarta

Senin, 02 Okt 2023 21:14 WIB

Ipong Muchlissoni Gelar Jagongan Budaya, Terus Kembangkan Reog Agar Tak Punah!

Optika.id - Caleg DPR RI Dapil Jatim 1, Ipong Muchlissoni menggelar acara bertajuk "Jagongan Budaya" dengan tujuan untuk memberikan ruang bagi pegiat seni di Surabaya.

Acara ini diadakan di Ayam Bakar Pak D tepatnya Jl. Sidotopo Wetan, Senin, (2/10/2023). Mayoritas seniman reyog sudah terbiasa menggelar jagongan untuk menghibur warga yang tengah punya hajatan atau warga yang tengah memperingati hari-hari besar nasional.

Baca Juga: Perolehan Sementara Caleg DPR RI Dapil Jatim 1, Siapa Saja?

Turut hadir dalam acara tersebut, komunitas seni Surabaya, komunitas seni jatim, komunitas batik dan wedding organizer beserta para milenial-milenial pegiat seni budaya lainnya. Saat pembukaan acara, diawali dengan pembacaan doa oleh salah satu pegiat seni agar senantiasa para hadirin selalu diberikan kesehatan.

"Alhamdulillah, atas nama pemerintah Kabupaten Ponorogo mengucapkan terimakasih untuk pegiat seni dari Ponorogo yang tinggal di Surabaya. Dalam suasana sederhana semoga tidak mengurangi silaturahmi, semoga tetap sehat dan diberi kelancaran. Tentu, ada kontribusi secara ekonomi langsung maupun tidak langsung. Terimakasih kepada pegiat seni reog Ponorogo yang sudah nguwuri budaya sampai saat ini," ujar Sunarto selaku Ketua DPRD Ponorogo kepada Optika.id saat mendengarkan pembukaan.

Beliau mengatakan, sudah hampir 10 tahun lebih bersama Ipong dan memiliki banyak pengalaman. Para hadirin mempunyai hak untuk menentukan wakil, seluruh hadirin diharapkan bisa menggunakan haknya dengan baik, maka warga akan merasa dirugikan. Nantinya, jika bisa menentukan secara pasti akan mendapatkan kebaikan jangka panjang dalam 5 tahun kedepan.

"Nggeh insyaallah mboten kesandung maleh, ning panjenengan milih mboten nampung tanggal 14, insyaallah Pak Ipong diridhoi terpilih, paling penting sakwise tanggal 14. Menawi enten kendaraan nggeh dikendari sareng-sareng bareng Pak Ipong," katanya dengan tegas.

Saat memberikan sambutan, Ipong memperkenalkan satu persatu yang duduk disebelahnya, termasuk Dr. Aribowo yang telah membantu Ipong untuk mengetahui lebih dalam mengenai politik. Menurut pengakuannya pula, Ipong sering berkonsultasi dengan Dosen asal Universitas Airlangga itu. Pengurus NasDem asal Surabaya juga turut meramaikan acara tersebut, ada Ketua DPC NasDem Semampir, DPW NasDem Jatim, Ketua DPC Wonokromo dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mengejutkan, Eks Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni Masuk 10 Besar Kandidat Lolos Senayan

"Kita ini sebagai penggiat seni dan budaya itu insyaallah kita akan awet muda. Karena orang yang menyukai seni dan budaya itu biasanya hatinya gembira, punya utang gembira, tidak punya utang gembira dan punya uang juga gembira banget. Coba perhatikan, semua orang penggiat seni tidak pernah cemberut," kata Ipong kepada Optika.id, Senin, (2/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian, sebagai warga Ponorogo Ipong merasa bangga dengan warga Surabaya terutama bersedia datang untuk nguri-nguri budaya Reog di Kota Surabaya. Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Surabaya, jumlah paguyuban reog ada 35, bahkan ada satu paguyuban lebih.

"Saya terimakasih, saya melihat seperti ini sekitar 40 tahun lalu dari Ponorogo tahun 1985 saat pergi ke Kalimantan Timur untuk kuliah di Mulawarman. Sebenarnya mau ke Unair, tapi masih belum diterima. Sehingga pergilah ke Samarinda, setelah satu tahun di Samarinda, saya mendatangi orang Ponorogo untuk rame-rame membuat paguyuban reog dan di Samarinda sudah ada paguyuban itu. Akhirnya paguyuban berkembang sampai Kalimantan Timur dan pesat perkembangannya," ujarnya saat memberikan pembukaan dalam acara Jagongan Budaya.

Kurang lebih, saat itu paguyuban Reog ada 38 lebih dan Ipong sempat bertemu dengan para pegiat Reog. Kemudian, mengikuti festival Reog di Ponorogo bahkan Ipong mempunyai tiga pembarong asli orang dayak dan orang banjar, kutai serta penarinya berasal dari banjar.

Baca Juga: Jika Terpilih, Ipong Akan Prioritaskan Program Bantuan untuk Balita dan Lansia!

Artinya, memang budaya dan seni ini bahasa budaya untuk berkomunikasi. Jadi berbanggalah menjadi penggiat seni budaya. Ipong mendapatkan informasi setiap ada acara, tidak sedikit ada yang menanggap Reog. Reog ini bisa dianggap menjadi perantara masyarakat pada umumnya.

Begitu lulus, Ipong bekerja di tengah hutan selama 3 hari di daerah batuan. Dirinya juga sempat membentuk paguyuban Reog disambi bekerja. Ia terus mengembangkan paguyuban Reog agar tidak punah, maka dirinya mewajibkan setiap Desa di tanggal 11 harus gebyak Reog.

"Banyak kepala desa mengeluh yang memiliki kendala saat mengadakan gebyar Reog, ada yang pertama Reog-an dengan kaset. Ada juga dari Kabupaten dan Desa lain. Diperingati setiap tanggal 11 itu setiap bulannya," pungkas Ipong menjelaskan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU