Profil Gibran Rakabuming Raka, Putra Jokowi yang Katanya Akan Maju Pilpres

author Danny

- Pewarta

Selasa, 17 Okt 2023 21:00 WIB

Profil Gibran Rakabuming Raka, Putra Jokowi yang Katanya Akan Maju Pilpres

Optika.id - Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian uji materi Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengenai batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Dalam putusan MK, Pasal 169 huruf q itu mengalami penambahan menjadi berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Baca Juga: Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto, Siapa Saja?

Putusan MK itu diduga banyak pihak untuk memuluskan jalan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres di Pilpres 2024. Diketahui, Gibran yang masih berusia 36 tahun menjabat sebagai wali kota Solo.

Gibran Rakabuming Raka lahir pada 1 Oktober 1987 di Solo, Jawa Tengah. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Presiden Jokowi dan Iriana. Masa kecil Gibran dihabiskan di Solo. Dia menempuh pendidikan sekolah menengah atas (SMA) di Orchid Park Secondary School, Singapura pada 2002.

Setelah lulus SMA, Gibran melanjutkan pendidikan di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan lulus pada 2007. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke program Insearch di University of Technology Sydney (UTS Insearch), Sydney, Australia hingga lulus pada 2010.

Pada 2015, Gibran resmi menikahi mantan putri Solo Selvi Ananda. Dari pernikahan itu, ia dikarunia dua orang anak, yaitu Jan Ethes dan La Lembah. Sebelum terjun ke politik, Gibran lebih dikenal sebagai pengusaha muda.

Dia juga banyak mendirikan usaha, seperti Chilli Pari, Markobar, Goola, Mangkokku, dan masih banyak lagi. Usaha-usahanya ini banyak yang masih bertahan hingga kini, meski tidak sedikit bisnisnya yang gulung tikar.

Bisnisnya yang masih bertahan, kebanyakan diserahkan kepada adik bungsunya Kaesang Pangarep seiring terpilihnya ia menjadi wali kota Solo.

Baca Juga: Prabowo-Gibran akan Dilantik Hari Ini, Apa Isi Sumpahnya?

Terjun ke Politik
Gibran pertama kali terjun ke politik pada Pilkada 2020. Dia maju sebagai calon wali kota Solo dari PDIP. Langkah politik ini cukup mengejutkan karena Gibran sebelumnya pernah mengatakan tidak tertarik untuk mengikuti jejak ayahnya di politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada Pilwakot Solo, Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa berhasil menang telak meraih 86,5% suara dengan mengalahkan pasangan Bagyo Wahyono-Suparjo Fransiskus dari independen (non-partai) dengan hanya meraih 13,5% suara.

Harta Kekayaan
Berdasarkan laporan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) per 31 Desember 2022, Gibran memiliki total kekayaan sebesar Rp 26 miliar. Dengan perincian, tujuh tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri tersebar di Kota Solo serta Sragen dengan total nilai Rp 17 miliar. Kemudian, ia juga memiliki tujuh kendaraan, yaitu Honda Scoopy (2015), Honda CB-125 (1974), Royal Enfield (2017), Toyota Avanza (2016 dan 2012), Isuzu Panther (2012), dan Daihatsu Grand Max (2015), yang semuanya merupakan hasil sendiri dengan total nilai Rp 332 juta.

Gibran juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 260 juta, kas dan setara kas sebanyak Rp 3,1 miliar, dan harta lainnya sebesar Rp 5,5 miliar. Gibran juga memiliki utang sebanyak Rp 551 juta.

Baca Juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!

Prestasi
Menjabat wali kota Solo, Gibran telah menorehkan kinerja yang baik. Pada program revitalisasi pasar-pasar dan taman di Solo, Gibran berhasil menjadikannya destinasi wisata baru. Pada eranya terbangun Masjid Syeikh Zayed dengan anggaran miliaran rupiah. Masjid hadiah Pangeran Uni Emirat Arab untuk Presiden Jokowi ini menjadi yang termegah di Solo. Kesukseskan pembangunan ini, tercermin dari pertumbuhan ekonomi Solo pada 2022 di angka 6,25n di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Gibran juga mendapat sederet penghargaan, di antaranya gelar bangsawan dari Keraton Kasunanan Surakarta pada 2021. Adik dari Pakubuwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Dipokusumo mengatakan pemberian gelar biasanya diberikan kepada tokoh berpengaruh atau memiliki kepedulian terhadap kelestarian budaya.

Pada Maret 2023, Gibran juga diberikan gelar Kanjeng Pangeran Haryo oleh Kadipaten Mangkunegaran. Pemberian gelar ini diberikan kepada mereka yang berajasa bagi Mangkunegaran dan diberikan pada tingalan jumenengan dalem atau peringatan kenaikan tahta.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU