Optika.id - Jika pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terpilih, terbuka peluang bagi masyarakat Aceh untuk menaruh harapan besar, terutama dalam penanganan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Risman Rachman, seorang pemerhati politik dan sosial, mengungkapkan, "Jika pasangan Ganjar dan Mahfud MD terpilih maka terbuka peluang bagi penanganan pelanggaran HAM berat lebih progresif lagi."
Sejak Mahfud MD bergabung dalam pemerintahan Jokowi, penanganan pelanggaran HAM berat telah mengalami kemajuan yang lebih konkret. Bahkan, Presiden telah mengakui sejumlah pelanggaran HAM berat, termasuk di Aceh, di mana Mahfud MD memainkan peran penting.
Baca Juga: Mahfud MD: Hak Angket DPR Bisa Makzulkan Jokowi Seperti Soeharto
Risman menilai Mahfud sangat jelas dalam memberikan penjelasan, sesuai dengan pola komunikasi yang sesuai dengan karakter orang Aceh. Sebagai contoh, Risman menyebut, "Misalnya terkait bekas bangunan Rumoh Geudong. Itu awalnya sempat menimbulkan polemik. Namun, begitu disampaikan oleh Pak Mahfud MD, langsung terang."
Selain itu, lebih dari 5.000 data pelanggaran HAM telah diserahkan kepada Pemerintah melalui Mahfud oleh Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al Haytar. Data tersebut berasal dari investigasi yang telah mendapat pernyataan langsung oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, sebagai tanggapan terhadap pengakuan Presiden mengenai kasus pelanggaran HAM berat, termasuk di wilayah Aceh.
Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
Risman juga mencatat bahwa implementasi butir-butir MoU Helsinki yang belum sepenuhnya terselesaikan juga menjadi harapan jika Mahfud terpilih. Mahfud tidak asing dengan upaya mengakhiri konflik di Aceh, terutama selama masa pemerintahan Gus Dur dan Megawati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Risman, PDIP juga siap mendukung Aceh dalam pembangunan dan upaya penguatan perdamaian. Partai ini telah mendukung Aceh dalam berbagai konteks, termasuk mendukung Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah dalam Pilkada, yang akhirnya memenangkan keduanya.
Baca Juga: Jokowi Pasang Muka Badak Libas Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
Risman menyimpulkan bahwa dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, masyarakat Aceh dapat dengan mudah mengikuti perkembangan politik terbaru. Ini mencakup kesadaran bahwa pemilih Muslim di Aceh banyak yang bergabung dan mendukung PDIP. "Dipilihnya Mahfud MD juga menegaskan bahwa PDIP tidak ingin terbatas pada ideologi nasionalis belaka, tetapi ingin hadir sebagai nasionalis yang religius," tegas Risman.
Editor : Pahlevi